Surabaya

by - January 10, 2020


oya saya lupa nggak sempat foto-foto karena ngejar waktu takut kemalaman. Cuma ambil sedikit sekali foto.

Sebenarnya pergi ke Surabaya sudah masuk ke list jalan-jalan sejak kapan ya saya lupa hehe. Pokok awal bulan Juli, saya dan teman saya cari celah waktu diantara jadwal-jadwal padat panitia ospek. Tetapi Allah belum mengizinkan karena qadarullah h-1 ada sesuatu yang membuat kita tidak jadi pergi. Lanjut direncanakan saat semester 3 di sela-sela kesibukan kuliah, eh wacana lagi hehe karena sok sibuk wkwk. Akhirnya evaluasi dan merencanakan secara matang setelah ujian akhir semester. Alhamdulilah terlaksana.

Awalnya saya nggak dibolehin pas izin ke orang tua. Sebenarnya boleh, masalahnya adalah karena saya naik motor ke Surabaya, ngelewatin jalanan raya yang dilewatin truk-truk dan bus-bus. Jelas, orang tua saya khawatir. Terus saya bingung gimana cara meyakinkan, dapat saran dari teman agar saya istiqoroh. H-3 hari saya coba izin lagi, kebetulan yang angkat telpon bapak saya, lebih mudah hehe. Alhamdulilah saya diberi kebebasan pilihan buat naik apa saja. Kemudian saya was-was ibu saya bakal menggagalkan rencana saya naik motor wkwk, alhamdulilah tidak terjadi. Saya yakin bapak punya sudut pandang lain yang diambil hingga saya diizinkan.

Oke, berencana hanya ke tiga destinasi dan perkiraan waktu yang dimolorin dengan perkiraan 3 jam perjalanan dari Malang ke Surabaya. Berencana berangkat pukul 04.30 tapi ternyata saya pukul 04.00 baru bangun dan akhirnya telat wkwk. Kita berangkat pukul 05.00 dari Malang. Udaranya dingin banget pas berangkat, eh pas nyampe Surabaya panas banget wkwk. Alhamdulilah waktu perjalanan hanya  memakan 2 jam, tapi 2 jam itu kita sudah masuk kota Surabaya. First impression adalah terheran-heran gedungnya tinggi-tinggi wkwk (duh kayak orang desa, emang iya wkwk). Terus jalan rayanya luas dan satu keluhan; panas padahal masih jam 7an, suhunya sudah 34 derajat.

Jam 07.30 sampai di tempat destinasi pertama, yaitu Pasar Kapan Kerampung. Ngapain ke pasar? Karena kita pamit ke orang tua untuk survey grosir dan memang itu juga termasuk salah satu niat kita hehe sekalian ke Surabaya sekalian survey tempat grosir. Ternyata pasarnya belum buka, sambil menunggu buka kita sarapan di Taman 10 November. Setelah itu lanjut ke Pasar Kapas Kerampung, tidak menyenangkan dan tidak tertarik karena apa yang kit acari tidak ada di sana, akhirnya kita lanjut ke destinasi selanjutnya, Pasar Turi. Saya udah bilang ke temen saya kalau Pasar Turi itu kebakaran tapi dia ngeyel ke sana. Sampai sana benar, tapi beruntungnya disana menemukan PGS (Pasar Grosir Surabya).  

Di PGS lumayan bagus lah kayak mall plus ada AC-nya hehe. Harganya grosir sih tapi masih dalam kategori mahal buat kalangan penjual ketiga. Muter-muter terus saya pengen beli gamis tapi ditawar nggak bisa dan kumat bingung beli nggak ya. Akhirnya nggak beli lah haha. Lanjut ke destinasi berikutnya adalah Tunjungan Plaza. Mallnya Surabaya emang besar-besar sampai kuwalahan saya sama temen saya keliling-keliling di Tunjungan Plaza. Kemudian sekalian solat dan makan siang di dalam mall. Pukul 13.00 kita tergesa-gesa menuju destinasi yang saya inginkan, yaitu Periplus, took buku impor yang terkenal itu. Periplus ada di Galaxy Mall yang mana mallnya ada flyover-nya wkwk lucu. Sambil jalan muter-muter nyariin Periplus, saya dan temen diskusi banding-bandingin dan ngasih impression. Akhirnya ketemu liat-liat bentar, penyakit saya kumat lagi yaitu bingung beli gak ya, akhirnya nggak jadi beli wkwk toh buku yang say acari juga tidak tersedia. Langsung menuju parkiran dan mengaktifkan maps untuk memberi petunjuk ke ITS buat solat. Solat aja sampai ke ITS hehe. Oya kita menyusuri kota Surabaya ini sangat didukung oleh google maps hehe.

Sampai lah di masjid ITS yang kampus utama ya. Hmm saya nostalgia pas dulu kunjungan kampus saat SMA. Kemudian sehabis saya charger hp eh saya ketiduran wkwk karena kepala saya pusing liat keramaian dan kesumpekan kota Surabaya wkwk. Ketiduran 30 menit, posisi hp saya lagi dicharger keadaan off. Bangun-bangun panik lihat jam. Kemudian lanjut perjalanan pulang melewati jalur kota, berbeda dengan yang berangkat tadi lewat jalur pinggir jadi tantangannya sama bus-bus dan truk-truk, sedangkan di kota tantangannya macet. Alhamdulilah kita nggak berhenti sama sekali dan tiba di Malang pukul 18.30. Kemudian disusul mengisi perut sebelum merebahkan badan karena capek. Alhamdulilah sampai ke tempat masing-masing dengan selamat dan puas. Puas karena target destinasi lebih dari ekspektasi dan waktu pulang bisa lebih awal dari perkiraan.

Seneng deh bisa jalan-jalan naik motor, jadinya hemat dan bebas pergi ke destinasi mana saja. Selanjutnya destinasi di kota apa ya?



#30haringeblog
#30haribercerita
#challenge30haringeblog
#30harinulisblog 
#harikedelapan

You May Also Like

2 komentar

  1. Saya selalu mengagumi perempuan yang berani naik motor (apalagi jarak jauh) di jaman sekarang mengingat keadaan lalulintas yang kurang bersahabat. Good Job

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih yaa sudah mensupport blog ini dengan komen tanpa hide hehe

      Delete