Nostalgia: Ramadhan 1437-1438 H

by - January 16, 2020


Menempelak Ramadhan

Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Benar saja saya merasakan keberkahan ini. Ramadhan kali ini benar-benar mengajarkan saya banyak hal akan nikmatnya berdakwah di bulan suci ini. Sebab ramadhan tahun ini justru membuat saya menyibukkan diri untuk meraih ridho-Nya. Ramadhan tahun ini sebagai awal saya ikut serta berperan aktif dalam dakwah remaja. Masya Allah.

Diawali dari dua bulan sebelum ramadhan, tepatnya bulan April, saya dan teman-teman ngaji dipandu guru membahas mengenai persiapan-persiapan dalam menyambut Ramadhan agar kami benar-benar bisa memaksimalkan ramadhan yang telah di depan mata beberapa bulan lagi. Berdasarkan sunnah nabi bahwa Rasulullah Saw selalu menyiapkan Ramadhan sejak sya’ban, masa kita enggak sebagai umatnya?

Nah berawal dari pertemuan di bulan April itulah, saya dan teman-teman mengaji yang tergabung dalam komunitas Quantum Dakwah Sekolah-salah satu lembaga dakwah sekolah, berinisiatif untuk mengoptimasi Ramadhan secara bersama-bersama. Agar saat semangat dan iman kita mulai pudar, kita bisa saling mengingatkan.

Langkah pertama kita mulai nge-list hal-hal apa saja yang menjadi target ibadah kita. Salah satu teman saya membagikan Ramadhan Note, semacam buku yang didesign khusus untuk nge-list amalan-amalan yang menjadi planning kita di bulan yang penuh berkah ini dan nantinya kita isi centang kalau kita sudah melakukan amalan yang menjadi target kita. Semacam mutabaah harian tapi khusus untuk 30 hari ramadhan.

Persiapan fikriyah lain yang saya dan teman-teman lakukan ialah mengajak remaja-remaja seusia kami untuk turut serta dalam mengoptimalkan bulan Ramadhan biar nggak sia-sia. Akan lebih baik jika kita sama-sama mengajak dalam hal kebaikan, iya kan?

Jadi dua minggu sebelum Ramadhan kita mengadakan acara semacam kajian remaja yang membahas kiat-kiat mengoptimalisasi- kan diri di bulan yang penuh kebaikan ini. Meskipun peserta yang datang tidak banyak, tapi acara tetap berlangsung dengan having fun. Antusias teman-teman dalam menyambut Ramadhan diwujudkan dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan seputar Ramadhan. Saya dan teman-teman Quantum Dakwah Sekolah selaku panitia benar-benar bahagia dan haru melihat niat baik kita untuk mengajak terealisasi dengan lancar.

Dua minggu setelah acara tersebut Ramadhan pun tiba. Waktunya merealisasikan planning Quantum Dakwah Sekolah. Kita yang tergabung dalam satu komunitas mengadakan acara khusus untuk anggota Quantum Dakwah Sekolah. Amazing Ramadhan Camp, sebuah kegiatan yang selain menghadirkan acara peningkatan ketakwaan, juga melakukan acara peningkatan skill leadership. Jadi iman kita meningkat tak lupa skill kita juga terasah.

Terbagi dalam dua sesi, sesi pertama siang selepas dhuhur kita ngobrol ngerasani Gusti Allah dengan menyandur buku Rasmul Bayan membahas mengenai urgensi syahadatain. Disini ada banyak bahasan tentang syahadat yang membuat saya melek akan agama saya. Mungkin dilihat sepintas syahadat hanya dua kalimat syahadat tapi jika ditilik lebih jauh dan dipelajari lebih dalam, syahadat itu berat maknanya, bukan sekedar ucapan kesaksian akan Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai utusan. Lebih dalam makna dan realisasnya. Jika kita belajar sungguh-sungguh pasti akan memunculkan pertanyaan “benarkah kesaksian yang aku ucapkan? Benarkah agama ini?”. Namun dari situlah akan mendorong kita untuk terus mencari dan belajar lebih dan lebih lagi tentang agama islam sesungguhnya.

Sedangkan sesi kedua berlangsung setelah ashar. Kita diberi pembekalan skill leadership melalui materi dan forum group discussion. Dalam forum kita disajikan tugas untuk membuat rencana organisasi dimana kita yang nantinya menjadi pemimpin dalam organisasi yang kita buat. Artinya mengasah dan melatih diri bagaimana mendirikan sebuah organisasi dan memimpinnya.

Acara Optimasi Ramadhan tersebut berlangsung selama 16 hari. Tiga hari setelahnya kita mengadakan follow up acara kajian remaja yang diadakan sebulan yang lalu. Kita sudah mengadakan acara buat anggotanya sendiri, nah sekarang gantian kita melibatkan remaja Nganjuk dong.

Selama tiga hari kita mengundang pelajar-pelajar Nganjuk dalam acara kajian islam dan training peningkatan skill publc speaking. Kita selalu menekankan akhirat dapat, dunai juga harus dapat dong. Jadi seimbang, kita dapat skill al iman, juga dapat skill pengembangan diri.

Kegiatan berlangsung amazing sekali. Peserta yang datang banyak dan semangat dalam mengikuti acara. Masya Allah. Lagi-lagi saya bahagia bisa menjadi salah satu hamba yang berperan untuk umat.

Acara ditutup sebelum sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan mengadakan kegiatan bagi-bagi takjil di desa. Dilanjut buka bersama untuk semakin menguatkan tali persaudaraan antar anggota Quantum Dakwah Sekolah.

Sukses dengan penutupan acara, sepuluh hari terakhir benar-benar kita lebih optimalkan. Bagi anggota putra itikaf di masjid, sedangkan anggota putri menghafal al-quran bersama selama tiga hari. An-naba menjadi hadiah bagi otak saya pada Ramadhan kali ini.

Alhamdulilah saya disibukkan oleh kebaikan-kebaikan yang mampu mendekatkan diri kepada Allah dan banyak sekali pelajaran yang saya dapat pada Ramadhan kali ini. Masya Allah. Sejak berbagai aktifitas kebaikan yang saya lakukan di bulan Ramadhan ini bersama teman-tema, saya lebih aktif tergabung dalam berbagai project sosial berbalut dakwah selepas Ramadhan. Kehidupan saya serasa lebih berarti dengan memberikan manfaat bagi orang lain walau yang saya lakukan belum seberapa. Setidaknya bisa dijadikan pacuan untuk terus dan terus berbuat kebaikan demi meraih ridho-Nya. Semoga Allah ridho akan tiap aktifitas kebaikan yang kita lakukan.

Ah indahnya mengenang kisah di atas. Ingin rasanya Ramadhan di tanah rantau menemukan experience semacam itu. Apalah daya, lingkungan baru di tanah rantau membuat ramadhan kali ini begitu berbeda daripada ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Tak ada aktifitas keagamaan atau project sosial yang saya lakukan, sebab sibuk diri mengurus masa depan dengan berjuang meraih bangku perkuliahan.

Nganjuk, 25 Juli 2018

#30haringeblog
#30haribercerita
#challenge30haringeblog
#30harinulisblog 
#harikesebelas

You May Also Like

0 komentar