Masker Penutup Wajah bukan Masker Skincare

by Devanda C.P.N - April 29, 2020

Kalian tau gak? Di kota saya, kalau lagi keluar ke supermarket atau ke pasar atau kemana gitu kudu pakai masker. Pernah nih ya ada orang di tengah jalan ditegur pak polisi karena nggak pake masker. Ada juga orang yang masuk supermarket nggak pake masker, eh dilarang masuk, padahal udah terlanjur parkir wkwk.

Akhirnya sebab corona, semua orang jadi menutupi wajahanya yak wkwk. Jadi semunya kayak pakai cadar tapi ini Namanya masker wkwk. Perasaan postingan saya belakangan ini radikal banget deh wkwkk.

Awalnya tuh Indonesia nggak ngebolehin warganya yang sehat pake masker…

Masker hanya diperuntukkan bagi orang yang sakit dan tenaga medis yang merawat pasien. Jika kita adalah orang yang sehat dan tidak memiliki gejala flu, maka tidak perlu panik untuk selalu menggunakan masker. Karena berdasarkan penelitian, menggunakan masker tidak terbukti dapat menurunkan penularan dan di beberapa kasus justru meningkatkan penularan karena kondisi lembab dan kita jadi suka mengusap wajah. Jangan sampai kita panic buying berebut membeli masker sampai-sampai tenaga kesehatan nggak kebagian stok padahal mereka adalah orang-orang yang sangat membutuhkan masker.

Tapi sekarang berubah …

"Kita harus memprioritaskan masker respirator bedah medis untuk pekerja garis depan kita. Tetapi gagasan untuk menggunakan penutup pernapasan atau penutup mulut untuk mencegah batuk atau bersin yang memungkinkan penyebaran penyakit ke lingkungan dan terhadap orang lain ... bukanlah ide yang buruk," kata Dr. Mike Ryan, pakar darurat darurat WHO pada konferensi pers, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu, 4 April 2020.

Dengan adanya kebijakan baru dari WHO tersebut, Indonesia pun saat ini mendorong agar seluruh masyarakat menggunakan masker apabila berkegiatan di luar.

Menggunakan masker pun ada caranya. Masker yang sekali pakai jangan digunakan berulang-ulang.