Memperlakukan COVID-19 Dalam Persepktif Islam

by - April 29, 2020



Setelah beberapa hari yang lalu saya bagikan informasi tentang COVID-19, kali ini saya mau bahas sikap kita sebagai umat muslim dalam menghadapi pandemi ini.


Apakah harus ngeluh? Karena semakin susah cari duit.

Apakah harus bingung? Kalau bingung dibalik bajunya. *buat orang jawa yang tau aja nih ya wkwk

Lalu gimana? Gimana?


Tulisan ini nggak akan beda jauh sama buletin yang dishare Gen-Q atau konten yang diposting di akun Instagram Shirahfortauhid, karena penulisnya sama wkwk.

Well check it out, usaha atau tindakan muslim menyambut tamu corona ini:

*ini bakal banyak ayat dan hadist, gapapa sekali-kali dengerin kajian saya lewat tulisan haha

1. Ridha dan Tidak Membenci Takdir Allah

COVID-19 ini adalah wabah penyakit yang diturunkan oleh Allah dengan segala hikmahnya. Wabah penyakit ini masih termasuk dalam kategori qada Allah. Jadi nggak boleh disesalin, atau dikutukin kehadirannya.

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. (QS al-Hadid [57]: 22)

Sikap yang harus dilakukan sebagai seorang muslim dalam menyikapi qada Allah yaitu ridho terhadap takdir yang telah didesain oleh Allah. Sebaliknya, kita nggak boleh banget buat membenci qadha’ Allah SWT. Sebab ini semua tuh udah digariskan sama Allah. Inget ya, kita harus adil sama waktu. Kalau diberi waktu nikmat 2 minggu, ya harus tetap waras dan bersyukur kalau diberi waktu ujian 2 minggu juga. Udah berapa lama kita mendapat kenimatan dari Allah? Nah loh, kudu ridho pokok ya. *saya tuh suka maksa yak wkwk

Rasul saw. bersabda: Sungguh besarnya pahala itu seiring dengan besarnya ujian. Sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka. Siapa saja yang ridha, untuk dia keridhaan itu dan siapa yang benci, untuk dia kebencian  itu. (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Baihaqi).


2. Menyikapi dengan kesabaran

Untuk itu, perlu sikap sabar dan tabah dalam menjalankan ujian dari Allah sebab Allah menguji hamba-Nya, salah satunya dengan mendatangkan musibah. Apabila kalian bersabar dalam menghadapi musibah maka Allah SWT akan memberikan kabar gembira kepada hamba-Nya yang bersabar.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Q.S. Al-Baqarah :155



3. Ikhtiar

Poin yang nggak kalah penting nih. Ikhtiar dunia sangat diperlukan lah ya. Toh rasul udah ngemention kok Langkah-langkah preventif. Salah satunya Janganlah kalian mencampurkan orang yang sakit dengan yang sehat” (HR al-Bukhari).

Menurut WHO, penularan virus corona ini terjadi melalui droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan, menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan, serta potensi penularannya bisa melalui udara, ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan. Sehingga untuk mencegah penularan atau tertular, hendaknya ada jarak ketika berinteraksi, yang menurut para ahli 1-2 meter. Sehingga marak slogan untuk melakukan social distancing dan physical distancing, atau trend ajakan #dirumahaja.

Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk sering mencuci tangan yang dilakukan secara benar, menghindari menyentuh atau mengusap muka, kecuali tangan bersih atau setelah mencuci tangan, segera mencuci pakaian atau langsung mandi setelah pergi keluar rumah, tidak pergi di tempat yang ramai atau kalau bisa tinggal di rumah saja sampai wabah ini hilang untuk memperkecil resiko penularan.

Rasul saw. juga memberikan tuntunan:
Jika kalian mendengar wabah di suatu wilayah, janganlah kalian memasukinya. Jika terjadi wabah di tempat kalian berada, janganlah keluar darinya (HR al-Bukhari).

Selain ikhtiar secara tindakan, kita juga harus mengoptimalkan ikhtiar langit, maksudnya melangitkan doa-doa dengan banyak memohon kepada Allah SWT agar wabah Covid-19 ini bukan azab dari-Nya dan semoga wabah ini segera diangkat dan dihilangkan oleh Allah SWT.


4. Bersyukur

Yap sikap ini harus kita miliki dalam segala kondisi, termasuk kondisi sekarang. Karena yakin lah pasti Allah mengaruniakan hikmah dan pelajaran penting buat umat manusia dengan mendatangkan si mahluk kecil ini.


Hikmah adanya musibah COVID-19 ini bisa menjadi muhasabah dan perenungan bahwa kita hanya lah seorang mahluk Allah yang tiada bandingannya dengan Kebesaran dan Kekuasaan-Nya. Momen ini pula bisa dijadikan sebagai bahan taubat dan memohon ampunan kepada Rab, serta kesempatan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tidaklah seorang hamba ditimpa musibah lalu ia berkata, “Inna lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn [Sungguh kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali]; ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini, dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya,” kecuali Allah memberi dia pahala dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik untuk dirinya. (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).


#BPNRamadan2020
#Day4
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork



Baca: Bertumbuh
Baca: Me Time
Baca: Investasi Leher Ke Atas
Baca: Rugi = Biaya Sekolah



You May Also Like

0 komentar