Memperlakukan COVID-19 Dalam Persepktif Islam
Setelah beberapa hari yang lalu saya bagikan informasi tentang COVID-19, kali ini saya mau bahas sikap kita sebagai umat muslim dalam menghadapi pandemi ini.
Apakah
harus ngeluh? Karena semakin susah cari duit.
Apakah
harus bingung? Kalau bingung dibalik bajunya. *buat orang jawa yang tau aja nih
ya wkwk
Lalu
gimana? Gimana?
Tulisan
ini nggak akan beda jauh sama buletin yang dishare Gen-Q atau konten yang
diposting di akun Instagram Shirahfortauhid, karena penulisnya sama wkwk.
Well
check it out, usaha atau tindakan muslim menyambut tamu corona ini:
*ini bakal banyak ayat dan hadist, gapapa sekali-kali dengerin kajian saya
lewat tulisan haha
1. Ridha dan Tidak Membenci Takdir Allah
COVID-19 ini adalah wabah penyakit yang diturunkan oleh Allah dengan
segala hikmahnya. Wabah penyakit ini masih termasuk dalam kategori qada Allah.
Jadi nggak boleh disesalin, atau dikutukin kehadirannya.
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri,
semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh
Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi
Allah. (QS al-Hadid [57]: 22)
Sikap yang harus
dilakukan sebagai seorang muslim dalam menyikapi qada Allah yaitu ridho terhadap
takdir yang telah didesain oleh Allah. Sebaliknya, kita nggak boleh banget buat membenci qadha’ Allah SWT. Sebab ini semua tuh udah digariskan
sama Allah. Inget ya, kita harus adil sama waktu. Kalau diberi waktu nikmat 2 minggu,
ya harus tetap waras dan bersyukur kalau diberi waktu ujian 2 minggu juga. Udah
berapa lama kita mendapat kenimatan dari Allah? Nah loh, kudu ridho pokok ya.
*saya tuh suka maksa yak wkwk
Rasul saw.
bersabda: Sungguh besarnya pahala itu seiring dengan besarnya ujian. Sungguh
jika Allah mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka. Siapa saja yang ridha,
untuk dia keridhaan itu dan siapa yang benci, untuk dia kebencian itu. (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Baihaqi).
2. Menyikapi dengan kesabaran
Untuk itu, perlu sikap sabar dan tabah dalam menjalankan ujian dari
Allah sebab Allah menguji hamba-Nya, salah satunya dengan mendatangkan musibah.
Apabila kalian bersabar dalam menghadapi musibah maka Allah SWT akan memberikan
kabar gembira kepada hamba-Nya yang bersabar.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Q.S.
Al-Baqarah :155
3. Ikhtiar
Poin yang nggak kalah penting
nih. Ikhtiar dunia sangat diperlukan lah ya. Toh rasul udah ngemention kok Langkah-langkah
preventif. Salah satunya “Janganlah kalian mencampurkan
orang yang sakit dengan yang sehat” (HR al-Bukhari).
Menurut WHO, penularan virus corona ini
terjadi melalui droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin
kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan, menyentuh benda atau
permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata
sebelum mencuci tangan, serta potensi penularannya bisa melalui udara, ketika
seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung virus,
berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain
jika berada dalam posisi berdekatan. Sehingga untuk mencegah penularan atau
tertular, hendaknya ada jarak ketika berinteraksi, yang menurut para ahli 1-2
meter. Sehingga marak slogan untuk melakukan social distancing dan physical
distancing, atau trend ajakan #dirumahaja.
Oleh
sebab itu, kita dianjurkan untuk sering mencuci tangan yang dilakukan secara
benar, menghindari menyentuh atau mengusap muka, kecuali tangan bersih atau
setelah mencuci tangan, segera mencuci pakaian atau langsung mandi setelah
pergi keluar rumah, tidak pergi di tempat yang ramai atau kalau bisa tinggal di
rumah saja sampai wabah ini hilang untuk memperkecil resiko penularan.
Rasul saw. juga memberikan tuntunan:
Jika kalian mendengar wabah di suatu wilayah,
janganlah kalian memasukinya. Jika terjadi wabah di tempat kalian berada,
janganlah keluar darinya (HR
al-Bukhari).
Selain ikhtiar secara tindakan, kita juga harus mengoptimalkan ikhtiar
langit, maksudnya melangitkan doa-doa dengan banyak
memohon kepada Allah SWT agar wabah Covid-19 ini bukan azab dari-Nya dan semoga
wabah ini segera diangkat dan dihilangkan oleh Allah SWT.
4. Bersyukur
Yap sikap ini
harus kita miliki dalam segala kondisi, termasuk kondisi sekarang. Karena yakin
lah pasti Allah mengaruniakan hikmah dan pelajaran penting buat umat manusia
dengan mendatangkan si mahluk kecil ini.
Hikmah adanya
musibah COVID-19 ini bisa menjadi muhasabah dan perenungan bahwa kita hanya lah
seorang mahluk Allah yang tiada bandingannya dengan Kebesaran dan Kekuasaan-Nya.
Momen ini pula bisa dijadikan sebagai bahan taubat dan memohon ampunan kepada
Rab, serta kesempatan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tidaklah seorang hamba ditimpa
musibah lalu ia berkata, “Inna lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn [Sungguh kami
adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali]; ya Allah, berilah aku
pahala dalam musibahku ini, dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya,”
kecuali Allah memberi dia pahala dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang
lebih baik untuk dirinya. (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).
#BPNRamadan2020
#Day4
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork
Baca: Rugi = Biaya Sekolah
Baca: Bertumbuh
Baca: Me Time
Baca: Investasi Leher Ke AtasBaca: Rugi = Biaya Sekolah
0 komentar