Gimana kabarnya dikunjungi sama Covid-19?

by - April 21, 2020




Kita tau, pandemi Covid-19 ini benar-benar sangat memengaruhi sendi kehidupan hampir 80%, menurut saya.

Apa aja pengaruhnya?


1. Ekonomi

Dampak yang paling berpengaruh ialah di bidang ekonomi. Beberapa perusahaan mengalami lay off, para pekerja atau pegawai harus setuju untuk potong gaji, para ojol sepi penumpang, warung-warung makan dan took-toko harus tutup lebih awal daripada hari biasanya, para pelaku bisnis sedang memutar otaknya agar bisnisnya nggak rugi atau sengaja ganti strategi dengan beralih produk. Of course, ekspor-impor juga terganggu.


2. SOSIAL

Kebijakan (yang menurut saya) kurang masuk akal mengenai pembebasan napi hmm. Semakin memperparah keadaan sosial apalagi mau lebaran, banyak yang butuh duit, tingkat kemalingan semakin tinggi. Haduh, apalagi tingkat ekonomi juga down pada kondisi demikian.

Kondisi memaksakan Sebagian besar pekerja untuk bekerja dari rumah. Sehingga instensitas bertemu keluarga semakin tinggi. Sebagian keluarga tentu merasa senang, bisa family time setiap hari, bisa ngobrol leluasa sepanjang hari. Namun, Sebagian keluarga yang memiliki hubungan kurang baik dalam keluarganya, akan merasa jenuh dan stress dikala disatukan dalam satu rumah selama kurun waktu yang tidak pasti. Eh ada pula yang nggak bisa berjumpa sama pasangan atau anak atau orang tua sebab lagi LDM lah, nggak bisa pulkam karena beresiko, atau salah satu keluarganya sedang berjuang di garis depan melawan COVID-19 ini.

Mungkin nggak ya orang-orang dikurung di rumah ini bisa stress atau gila?wkwkkwk. Kalau ibu rumah tangga yang udah biasa rutinitasnya di rumah mah ya biasa aja, berdasarkan kesaksian ibu saya yang saya wawancarai haha. Termasuk para introvert pasti gembira di masa-masa #dirumahaja. Apalagi saya wkwk, belum jenuh sampai sekarang dan bawaanya Bahagia mulu wkwk. Dulu awal-awal sambat soalnya masih di asrama haha, sekarang udah di kampung halaman, I can do anything what I want haha. Entar deh saya bagi tips anti-jenuh versi saya haha.

Ditambah sekolah-sekolah pada tutup, sehingga proses pembelajaran dilakukan secara daring, tentu nggak efektif banget kegiatan pembelajarannya. Banyak tugas yang dibebankan kepada pelajar dan mahasiswa. Apalagi kasihan anak-anak SD itu ada yang belum punya hp android, orang tuanya juga ada yang nggak punya hp android, nnn sinyal di masing-masing daerah nggak comfortable semua. Nggak lupa biaya pengeluaran lebih besar sebab harus beli kuota. Padahal ekonomi lagi down juga.


3. Ditunda/gagalnya berbagai proyek dan agenda

Tentu segala proyek dan agenda lapangan ditunda atau gagal dilaksanakan. Mulai dari ujian nasional ditiadakan, UTBK ditunda, proker kemahasiswaan ditunda atau ditiadakan, proyek perusahaan, bahkan acara liburan ke luar negeri pun ditunda atau gagal. Termasuk life plan temen-temen yang biasanya hidup sesuai timelinenya haha.


4. Belajar survive

Kehidupan berjalan tidak normal dan kita dipaksa untuk survive dengan kondisi yang sedemikian rupa. Awalnya menganggap semua hal harus dilakukan secara offline, namun corona mengajarkan kita bahkan di dunia serba digital kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya. Apapun acara dilakasanakan secara online. Bahkan silaturahim ternyata bisa dilakukan via online yaaa. Thanks coron telah menyadarkan kita untuk memanfaatkan teknologi masa kini.


5. Ramadhan di tengah Pandemi

Bulan Ramadhan udah mau dimasukin. Muncul serentetan panduan ibadah selama Ramadhan. Nggak tarawih jamaah di masjid, kajian via offline dilarang, bukber atau jual takjil nggak dibolehin, takbir keliling dan bangunin sahur cukup dilakukan dari masjid/musola. Bayar zakat ada aturannya biar nggak berkerumun. Silaturahim atau riyoyoan via offline ditunda dan diganti via online. Pokok Ramadhan dan lebaran #dirumahaja. Alhamdulilah, semoga di rumah makin khusyu menjalani Ramadhan ini, di tengah pandemic ini, aamiin.


6. Liburan ke dalam diri

Momen ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan refleksi atau perjalanan ke dalam diri. Sesuatu yang selama ini tak pernah dilakukan karena kita sibuk menjalani rutinitas, sibuk ngalor-ngidul memenuhi urusan duniawi tanpa memenuhi waktu pribadi untuk melakukan refleksi atau me time. Kita baru menyadari, bahwa waktu yang tepat untuk berduaan sama diri sendiri di tengah pandemic ini. Mungkin besok-besok lagi kita tidak akan punya waktu yang seperti ini. Saat kita dipaksa oleh keadaan, tanpa harus meluangkan waktu. So, selamat traveling ke diri masing-masing, untuk bertanya dan merenungkan atas segalanya yang telah terjadi.

Baca: Me Time

Stay safe! Stay health! Stay at home! Stay tune in my blog! haha



#BPNRamadan2020
#Day2
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork



Baca: Bertumbuh
Baca: Me Time
Baca: Investasi Leher Ke Atas
Baca: Rugi = Biaya Sekolah


You May Also Like

0 komentar