Traveling Yourself - Biar Betah Di Rumah

by - April 29, 2020


Asal kalian tau, saat orang-orang update status mereka bosan di rumah terus, jenuh karena WFH, gabut karena social distancing, dan beragam alasan atau sambatan yang menyalahkan keadaan pandemi ini. Tetapi sejauh ini, memasuki minggu ke-7 challenge #dirumahaja, saya betah-betah aja dan belum menemukan tiitk jenuh. Paling cuma sambat capek tugas banyak haha. Serius saya buetah pokok di rumah tepatnya di rumah orang tua haha. Rasanya kayak saya bisa melakukan apa saja yang saya inginkan. Saya waktu lebih banyak untuk take care dengan diri saya. Karena selama ini saya kurang care gitu sama diri saya sendiri.
Di momen social distancing ini pula, menghabiskan banyak waktu dengan diri sendiri nggak membuat saya merasa kesepian (yaiyalah ada keluarga dan adik yang selalu menghantam bom ke saya kapan saja, alhamdulilah sih bisa kumpul sama keluarga). Saya jadi bingung saya tuh introvert atau ektrovert wkwk. Ya saya butuh energi dari orang lain sih, semangat banget kalau mau ketemuan saya seseorang yang berkualitas haha, tetapi saya juga suka sendiri. Nah. Gatau lah nanti kalau ada rezeki saya tak ambil tes kepribadian yang berbayar. Kalau niat wkwk.

Nah mau bagi tips ini biar betah di rumah aja. Wes kayak e saya cocok berkarir dari rumah. Asal ada wifi, laptop, buku, dan AC wkwkwk soalnya sumuk wkwk, top lah item-item itu.

Oke yang pertama saya mau berbagi tentang mindset atau apa ya sesuatu yang jarang dipikirkan orang-orang dan saya menyadari dan merasakannya. Ini mungkin bakal lebih bercerita soal memanfaatkan momen ini untuk Me Time.

Baca: Me Time

instagram.com/pandamonokurobo


Jadi momen kita di rumah aja atau social distancing akan menghabiskan banyak waktu dengan diri sendiri. Hal ini merupakan sesuatu yang tak terhindarkan dan mau nggak mau harus dilakukan, bukan diluangkan. Mungkin besok-besok kesempatan ini menjadi langka karena manusia sibuk dengan urusan duniawi. Saat kita dipaksa oleh keadaan, tanpa harus meluangkan waktu.

Ya oke meluangkan waktu, lalu?

Lalu melakukan “Traveling yourself” – menjelajah diri sendiri. Melakukan berbagai aktivitas me time yang kontennya berupa refleksi, perenungan, serta berbicara dengan secara jujur dengan dirinya sendiri. Apakah selama ini dirinya merasa baik-baik saja. Apakah aktivitasnya adalah sesuatu yang diinginkan dan sesuai hati Nurani. Apakah hubungannya merasa baik-baik saja antara dia dan manusia lain, antara dia dan Allah. Dan sederet pertanyaan lainnya yang berfungsi untuk menyelami diri sendiri lebih jauh.

Makanya segala kegelisahan akan kalian temukan sendiri solusinya jika kalian berhasil melewati fase “Traveling yourself”. Sebab endingnya kalian bakal ngerti dan paham tujuan diri kalian. Sehingga menemukan jawaban-jawaban dengan sendirinya.

Contoh, refleksi akan diri ini memiliki poin apa yang bisa dijual? Rasanya kayak i dont have skill dan apa yang bisa aku jual buat dunia ini? Pernah ngerasain gitu?

Jawaban dasarnya adalah belajar, upgrade skill, dan banyak deket sama Allah, biar
Allah mau nitipin secuil keahlian ke kita. Setelah tau jawabannya, momen ini bakal dimanfaatkan sebaik mungkin untuk upgrade skill.
Hal ini sama dengan kasus kegelisahan lainnya. Itu Cuma contoh.

Semoga tips melakukan Traveling yourself ini bisa mengisi jiwa kembali, bisa menyadarkan untuk meniti segalanya yang pernah terjadi dan bisa mengisi energi kalian untuk lebih antusias dalam bernafas haha, dan membuat kalian betah di rumah, yeay.

Jangan sampai kita kehilangan sama diri kita sendiri, karena memenuhi persepsi manusia lain. Aamiin. 

Dan jangan malas untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan diri sendiri.

Baca: Pesan untuk kaum rebahan 

#BPNRamadan2020
#Day8
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork


Baca: Bertumbuh
Baca: Me Time

You May Also Like

0 komentar