Traveling Yourself - Biar Betah Di Rumah
Asal kalian tau, saat orang-orang update status mereka bosan di rumah
terus, jenuh karena WFH, gabut karena social distancing, dan beragam alasan atau
sambatan yang menyalahkan keadaan pandemi ini. Tetapi sejauh ini, memasuki
minggu ke-7 challenge #dirumahaja, saya betah-betah aja dan belum menemukan
tiitk jenuh. Paling cuma sambat capek tugas banyak haha. Serius saya buetah
pokok di rumah tepatnya di rumah orang tua haha. Rasanya kayak saya bisa
melakukan apa saja yang saya inginkan. Saya waktu lebih banyak untuk take care
dengan diri saya. Karena selama ini saya kurang care gitu sama diri saya
sendiri.
Di momen social distancing ini pula, menghabiskan banyak waktu dengan
diri sendiri nggak membuat saya merasa kesepian (yaiyalah ada keluarga dan adik
yang selalu menghantam bom ke saya kapan saja, alhamdulilah sih bisa kumpul
sama keluarga). Saya jadi bingung saya tuh introvert atau ektrovert wkwk. Ya
saya butuh energi dari orang lain sih, semangat banget kalau mau ketemuan saya
seseorang yang berkualitas haha, tetapi saya juga suka sendiri. Nah. Gatau lah
nanti kalau ada rezeki saya tak ambil tes kepribadian yang berbayar. Kalau niat
wkwk.
Nah mau bagi tips ini biar betah di rumah aja. Wes kayak e saya cocok
berkarir dari rumah. Asal ada wifi, laptop, buku, dan AC wkwkwk soalnya sumuk
wkwk, top lah item-item itu.
Oke yang pertama saya mau berbagi tentang mindset atau apa ya sesuatu
yang jarang dipikirkan orang-orang dan saya menyadari dan merasakannya. Ini
mungkin bakal lebih bercerita soal memanfaatkan momen ini untuk Me Time.
Baca: Me Time
Baca: Me Time
instagram.com/pandamonokurobo |
Jadi momen kita di rumah aja atau social distancing akan menghabiskan banyak waktu dengan diri sendiri. Hal ini merupakan sesuatu yang tak terhindarkan dan mau nggak mau harus dilakukan, bukan diluangkan. Mungkin besok-besok kesempatan ini menjadi langka karena manusia sibuk dengan urusan duniawi. Saat kita dipaksa oleh keadaan, tanpa harus meluangkan waktu.
Ya oke meluangkan waktu, lalu?
Lalu melakukan “Traveling yourself” – menjelajah diri sendiri. Melakukan
berbagai aktivitas me time yang kontennya berupa refleksi, perenungan, serta
berbicara dengan secara jujur dengan dirinya sendiri. Apakah selama ini dirinya
merasa baik-baik saja. Apakah aktivitasnya adalah sesuatu yang diinginkan dan
sesuai hati Nurani. Apakah hubungannya merasa baik-baik saja antara dia dan
manusia lain, antara dia dan Allah. Dan sederet pertanyaan lainnya yang
berfungsi untuk menyelami diri sendiri lebih jauh.
Makanya segala
kegelisahan akan kalian temukan sendiri solusinya jika kalian berhasil melewati
fase “Traveling yourself”. Sebab endingnya kalian bakal ngerti dan paham tujuan
diri kalian. Sehingga menemukan jawaban-jawaban dengan sendirinya.
Contoh, refleksi akan diri ini memiliki poin apa yang bisa dijual?
Rasanya kayak i dont have skill dan apa yang bisa aku jual buat dunia ini?
Pernah ngerasain gitu?
Jawaban dasarnya
adalah belajar, upgrade skill, dan banyak deket sama Allah, biar
Allah mau nitipin secuil keahlian ke kita. Setelah tau jawabannya, momen
ini bakal dimanfaatkan sebaik mungkin untuk upgrade skill.
Hal ini sama dengan kasus kegelisahan lainnya. Itu Cuma contoh.
Semoga tips melakukan Traveling yourself ini bisa mengisi jiwa kembali, bisa
menyadarkan untuk meniti segalanya yang pernah terjadi dan bisa mengisi energi
kalian untuk lebih antusias dalam bernafas haha, dan membuat kalian betah di
rumah, yeay.
Jangan sampai kita kehilangan sama diri kita sendiri, karena memenuhi
persepsi manusia lain. Aamiin.
Dan jangan malas untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan diri sendiri.
Dan jangan malas untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan diri sendiri.
Baca: Pesan untuk kaum rebahan
#BPNRamadan2020
#Day8
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork
Baca: Bertumbuh
Baca: Me Time
Baca: Investasi Leher Ke Atas
Baca: Rugi = Biaya Sekolah
0 komentar