Powered by Blogger.

Coffee Break Panda

BY DEVANDA C.P.N

Yuhu akhirnya saya diberi kesempatan untuk ikut tantangan ngeblog 30 haru menulis blog oleh Blogger Perempuan Network. Saya dari dulu itu sellau nungguin proyek ini tapi kok nggak launching-launching dan ketinggalan mulu hehe. Akhirnya h-1 proyek ini dimulai, saya cek di Instagram BPN eh lagi ngadain, yauds saya langsung ikutan lah. Dengan rasa percaya diri saya mampu menyelesaikannya sebab dulu di awal tahun saya juga bikin tantangan ini sendiri, alhamdulilah awal tahun itu lancer. EH tapi berbeda banget sama tantangan yang dikin sama BPN. Kenapa?

Saya tau berat dan sulit ya buat istiqomah serta meluangkan waktu untuk menulis dalam sehari. Dalam challenge ini pun saya banyak sekali ngelanggarnya dan bahkan ini kelewat satu hari dalam menyelesaikannya. Saya sempat vakum dua minggu nggak nulis. Gilss. Why? Kenapa dev? Kenapa?

Pertama pake alasan ngeles dulu yaw haha, yaitu akhir-akhir ini pas perkuliahan menjelang berakhir. Banyak proyek uas dan tugas serta uas yang mendadak haha. Rasanya ngos-ngosan. Ini aja ada sekitar dua puluh tulisan mungkin saya kebut dan borong di waktu akhir proyek ini. Untung saya punya cumi-cumi yang selalu nyemangatin saya haha. Selain itu saya lagi semangat banget buat ngalahin proyek Ramadan dari Lembaga sebelah haha. Apaansih. Saya lagi semangat mendesain acara Ramadan Ceria Gen-Q. Jadi disamping akademik yang teriak-teriak buat diperhatikan, saya masih sempet ngurusin Ramadan Ceria Gen-Q. ALhamdulilah lancar.

Alasan yang utama kenapa saya lemot banget ngerjain proyek ini adalah tantangan ini bertentangan dengan diri saya sendiri. Saat saya menulis dengan tema-tema yang diberikan, bukannya saya writers block, tapi ini bukan deva banget gitu. Misalkan kayak nulis tentang resep makanan, aduh niche blog saya bukan tentang resep makanan atau kuliner. Tapi niche blog saya adalah personal blog dengan sederet cerita dan ruang berpikir saya. Lha ini saya dipaksa buat nulis sesuatu yang bertentangan dengan diri saya. Apalagi karakter saya itu ngga suka disuruh-suruh wkwk. Saya itu suka jadi mahluk yang merdeka eak. Tapi saya selalu menyadarkan diri saya bahwa dari awal saya sudah komitmen untuk bergabung dengan tantangan ini, maka selesaikan dengan kapasitamu. Walaupun banyak banget tulisan saya yang sangat jauh dari karakter tulisan devanda. Nggak pake hati lah Bahasa kasarnya.

But it’s ok.

Setidaknya saya merasakan bagaimana menulis dengan tema yang ditentukan bahkan menulis dengan tema yang bukan saya banget wkwk. Nggak enak juga yak nulis nggak pake hati wkwk. Tapi tetap beda gitu pas saya nulis untuk freelance, itu say amasih nulis pake hati dan melibatkan karakter menulis saya. Tapi nggak tau kenapa tantangan ini tuh beda gitu wkwk. Ya sudahlah. ALhamdulilah saya bisa menyelsaikan dengan baik walaupun molor satu hari haha.

Terlepas dari evaluasi dan sebagainya, IT’S SO FUN AND VERY CHALLENGING FOR ME. Keren deh saya wkwk ya memuji diri sendiri juga perlu yekan.


THANK YOU SO MUCH FOR MY LOYAL READERS. STAY TUNED IN MY BLOG PLEASE BECAUSE AS ALWAYS I HAVE UNIQUE IDEA AND STORY HAHA.

 

And last but not least, thank you myself hehehe. 



#BPNRamadan2020

#Day30

#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Banyak hal yang membuat manusia tidak menyukai diri mereka sendiri. Apalagi ketika individu pernah mengalami masa-masa kelam, mereka cenderung membenci diri mereka sendiri dan bisa menyebabkan gangguan kejiwaan. Kurang mencintai diri sendiri dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti melukai diri sendiri hingga berusaha untuk mengakhiri hidup. Dikutip dari Wolipop Lifestyle (2018) kasus Aktris Jada Pinkett Smith yang melakukan percobaan bunuh diri. Istri Will Smith ini baru mencoba untuk bunuh diri. Beruntung, Jada mengambil kebijakan "Kesehatan mental adalah sebuah praktik mencintai diri sendiri".

Mencintai diri sendiri memiliki banyak manfaat untuk diri sendiri dan menjadikan hidup tenang dan damai. Menurut Stephanie Kang (2018), seorang psikolog dari PsychCentral (psychcentral.com), menjalin hubungan dengan diri sendiri adalah hal yang paling penting di muka bumi ini. Sederhananya, memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri akan membantu kita untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain, sekaligus menjadi langkah awal kesuksesan dalam hidup. Dengan mencintai diri sendiri, manusia belajar untuk memahami diri dan terus bersyukur dengan apa yang dimiliki atau menerima segalanya yang terjadi pada hidupnya. Sehingga rasa stres dan sedih yang kita rasakan akan berkurang karena kita ikhlas menerimanya. Selain itu, menurut Joslyn yang berusia 12 tahun dari Singapura mengatakan jika kita mencintai diri sendiri maka kita akan merasa lebih senang dan lebih positif terhadap diri kita sendiri. Manusia yang terbiasa dengan pikiran-pikiran positif mengenai dirinya akan mudah menyemangati dirinya sendiri. Lalu, Trisha Bosas yang berusia 16 tahun dari Filipina mengatakan jika kita mencintai diri, kita akan belajar mencintai orang-orang di sekitar kita dan mereka juga akan mencintai kita.

Pada dasarnya, manusia tidak dituntut untuk fokus pada omongan orang lain dan juga tidak akan disibukkan untuk membandingkan diri dengan kehidupan orang lain, sehingga akan punya lebih banyak waktu untuk mengurus diri sendiri menjadi lebih baik lagi, atau dikenal dengan istilah “Me Time”. Me time merupakan salah satu cara meningkatkan rasa cinta pada diri sendiri dengan meluangkan waktu untuk menyelami diri sendiri lebih jauh atau melakukan deep talk dengan diri sendiri. Sering kali kita mudah untuk memberikan waktu kepada orang, tetapi kita jarang memberikan diri sendiri waktu untuk melakukan proses pengenalan diri, refleksi, merenung, atau evaluasi diri. Sesederhana pula Me Time diwujudkan melalui melakukan hal-hal yang disukai diri secara sendirian tanpa ada distraksi dari berbagai hal termasuk manusia dan sosial media. Dikutip dari Body and Soul (2015) praktisi yoga, Kate Kendall menuturkan me time bisa saja berupa kegiatan sederhana seperti mengambil napas dalam-dalam di meja kerja, atau sampai tahap yang lebih kompleks yakni merencanakan liburan. Hal yang pelaing penting, jadikan me time sebagai waktu untuk menyenangkan diri Anda sehingga bisa membuat Anda kembali bisa menikmati hidup dan optimis menghadapi tujuan Anda. Karena fungsi dari me time sendiri yakni kembali mengisi energi tubuh kita.

 

 #BPNRamadan2020

#Day29

#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork


Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar

Akhir Ramadan selalu menjadi ruang penyesalan. Sebab Ramadan segera pamit dan kita belum maksimal dan sempurna dalam menyambut Ramadan. Masih saja terperangkap dalam zona rebahan. Masih saja pura-pura lupa dan nggak sadar keuntungan di bulan Ramadan. Memang sih kita sadar tau, tapi kesadaran itu nggak sampai meresap ke hati. Akibatnya yang bergerak menjalankan teknis ibadah itu anggota tubuh, bukan iman dan hati. Astagfirullah.


Maka, hari ini sebelum Ramadan berlalu saya pun berdoa dan semoga Allah SWT mengijabah, amiin.

“Yaa Allah! Semoga puasaku kali ini bukanlah yang terakhir. Puasa bulan ini menjadi puasa yang Engkau rahmati. Terimalah puasaku dengan segala keridhaan-Mu”

“Ampunilah semua dosaku yang belum Engkau ampuni hingga berlalunya Ramadan nanti wahai Maha Pengampun nan lagi Maha Penyayang.”

“Selamatkanlah kami dari bencana dan wabah Covid-19, Ya Allah. Selamatkan umat muslim terutama di Palestina dari segala kedzaliman.”

“Masukkanlah hamba dan sanak saudara serta orag-orang yang saya sayang ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar.”

“Semoga bulan Ramadhan tahun ini bukanlah Ramadan terakhir saya Bersama orang-orang yang saya kasih sayangi. Ya Allah, pertemukan saya dan keluarga serta teman-teman kembali dengan Ramadhan mendatang dalam keadaan penuh harapan dan semangat 45.”

“Pancarkan cahaya keimanan dalam iman dan hati kami, agar kami melakukanya penuh dengan keimanan bukan sekedar menggerakkan anggota tubuh saja dalam beribadah.”

“Aaamiiiin Yaa Mujiibas-Saailiin”

Itu dia mungkin doa yang saya panjatkan sebelum Ramadan berakhir. Semoga Allah SWT mengijabah dan mengabulkan serta memberi yang terbaik pada hamba-Nya. Semoga kita mendapatkan ampunan di bulan Ramadan tahun ini, dan dipertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan ya teman-teman.

Kalau kalian, doa apa yang dipanjatkan sebelum Ramadan berakhir? Ada ide nggak buat tambahan list doa saya hehe.

 

 

#BPNRamadan2020

#Day28

#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Lebaran hampir di depan mata. Pasti kebutuhan gengsi berteriak-teriak minta dipenuhi buat tampil mewah di pasca Ramadan. Hmm padahal ini lagi corona, lebaran ya di rumah aja, ngga usah mewah-mewah. Apalagi ekonomi dalam masa pandemi ini sedang tidak baik-baik saja. Jadi kita sebagai hamba Allah Yang Maha Keren ini harus bisa melek finansial dan mengelola keuangan dengan baik. Agar harta kita juga tidak untuk kepentingan kita saja, tetapi dapat membantu manusia lain yang sedang membutuhkan. So that’s why in here I will tell you about “tips berhemat di masa corona”.

 

  1. Bagi gaji atau cashflow anda menjadi beberapa pos-pos keuangan.

Dalam dunia finansial ya diklasifikasikan dalam enam kategori pos keuangan yang wajib yaitu sedekah, proteksi (asuransi atau dana untuk sakit dll), menabung dan investasi, hutang dan cicilan, kebutuhan pokok, dan hiburan. Tapi ini bisa kalian sesuaikan dengan value dan kondisi masing-masing ya. Kalau saya sendiri sih yak karena nggak punya hutang ya nggak ad apos keuangan untuk kategori hutang dan cicilan. Jadi pokok sesuaikan dengan kondisi kalian ya.

 

2. THR

Nah, biasanya menjelang lebaran, dari perusahaan atau sanak saudara haha akan memberikan Tunjangan Hari raya, maka gunakan uang tersebut untuk berbagi dengan yang membutuhkan dan masukkan ke dalam pos keamanan/proteksi serta hiburan. Lebaran kan hari Bahagia umat islam ya kalian bisa menggunakan Sebagian dana THR untuk hiburan dalam memeriahkan idul fitri.

 

3. Jaga Pandangan

Jaga mata saat belanja baik di marketplace atau di swalayan atau pasar. Hal yang harus dilakukan adalah kuatkan hati agar tidak mudah tergoda untuk belanja apa yang kita lihat. Berpikir jernih agar mampu memilih mana yang prioritas dan bukan. Untung kalau bikin list belanja gitu sambil dikasi quotes untuk memagari hati dan mata yang kebelet beli sesuatu yang belum begitu penting. Apalago kalau barangnya pas diobral diskon. WUih saya sering banget terpengaruh haha. Tapi Cuma berakhir di keranjang, nggak di-check out wkwk. Hal yang perlu kita lakukan adalah tahan dan bersabar. Nggak papa masukin ke keranjang aja buat muasin hati, tapi nggak usah dicheck out haha. Seperti saya.

 

4. Skip Beli Baju Baru 

Semakin dewasa kita juga harus lebih mampu berpikir jernih lah ya. Mana yang harus dibeli dan mana yang ngga usah di beli dulu. Contohnya baju lebaran. Ya kalau masih ada baju nggak usah beli yang baru, disimpan saja uangnya. Lebih memikirkan saving money untuk jangka panjang. Karena kita tidak tau bagaimana hari-hari ke depan akan terjadi.

 

Bijaklah dalam emmbeli guys. Mungkin itu ya tips hemat versi saya. Ya sama kayak pada umumnya, Cuma ya itu sih coba ubah pola pikir perlahan-lahan. Walaupun susah wkwk. Selamat mencoba..

 

#BPNRamadan2020

#Day27

#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Tahun ini emang mudik dilarang sama pemerintah. Tapi saya tetap bisa mudik dengan akal bulus saya wkwk.

 

Lebaran tahun ini saya tetap Kembali ke kampung halaman yaitu Nganjuk, Jawa Timur. Biasanya Idul Fitri itu keluarga saya buat perencanaan silaturahmi di Malang dan di Nganjuk. YA Banget soalnya ibu saya kan asli Malang yaw. Biasanya lebaran du;u di Nganjuk, habisin rute silaturahmi di Nganjuk baru setelah itu gowes ke Malang.

 

Tapi Ramadan dalam pandemi ini tentu berbeda. Apalagi Malang lockdown. Ya lebaran di rumah-rumah aja mungkin yak. Engga tau juga sih, keluarga saya belum ada rencana pasti. Mungkin juga rute silaturahmi di Nganjuk bakal dikerucutkan menjadi sempit sebab corona. Mungkin bakal ke rumah sanak saudara yang deket kayak rumah budhe saya.

 

Nggak memungkiri juga sih kalau bapak saya punya rencana dadakan as always. Emang ya kenapa laki-laki itu suka banget sama acara dadakan wkwk. Nggak enak banget sih bagi saya tipe planner.

 

Ya gitu deh, saya lebaran tahun ini cuma di Nganjuk aja. Singkat padat jelas!

 

#BPNRamadan2020

#Day26

#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Saya bakal cerita mudik dalam pandemic versi saya ini yaw.

Jadi pertengah bulan Maret itu saya memang sedang pulang kampung karena ada acara lah yow. Saya ingat itu tanggal 14-15 Maret. Lalu pas pulang itu ternyata saya sakit. Nah itu juga pas rame-ramenya corona di Indonesia. Jadi, saat ada info seputar COVID-19 masuk ke area UB (Jumat) itu, posisi saya di kampung halaman pas lagi sakit juga. Hari Minggu saya harus kembali ke asrama sebab seninnya UTS. Eh pas sampe asrama ternyata UTS dilakukan secara daring. Baiqlah ngapain saya balik ya, kan saya lagi sakit juga ahh payah. Terus sakit saya berlanjut sampai tiga hari belum sembuh-sembuh. Pergilah ke Klinik UB buat periksa. Fyi, saya mendiagnosa sakit asam lambung. Bener ternyata. Masa-masa itu saya kebelet pulkam, pengen dirawat ibu, nggak tau kenapa perasaan saya pengen banget pulkam. Beda waktu sakit tipes saya bisa survive. Hari ke-5 sakit, belum juga sembuh malah tetap muntah. Saya mikir lama banget deh sakit lambung hampir satu minggu. Saya mulai panik. Akhirnya nekat pulang kampung hari Jumat, hari ke-5 saya sakit. Singkat cerita, sekarang saya sudah mulai membaik dan berusaha sehat kembali, doakan yaaa apalagi didukung mood Bahagia bisa melakukan me time terus-terusan ehehe.

 

Istilahnya say aitu melihat peluang haha. Saya anaknya itu kan visioner eakk nggak juga sih haha. Saya udah mikir, wah ini dilakukan secara daring, wadaw dua minggu nggak boleh ke luar. Sumpek say amah kalau gitu wkwk. Nggak betah dong saya karena posisi saya di asrama. Lalu saya mikir sepertinya saya harus nekat pulang karena kalau enggak sakit saya pasti tambah parah soalnya stress wkwk. Alah lebay banget. Pokok saya berpikir ini pasti #dirumahaja sampai waktu yang tidak ditentukan. Kalau saya menunda kepulangan saya, waduh saya keburu terjebak di Malang dan nggak bisa balik wkwk. Terus saya lihat berita luar negeri tentang corona dan lockdown. Saya langsung berpikir ini pasti mau di-lockdown, pikir saya. Saya paham bener wataknya orang Indonesia itu kek gimana. Mesti ambil kebijakannya lelet wkwk. Dan taraa bener kan wkwk bulan Mei ini baru sibuk ngurusin lockdown haha. Untung saya keburu pulkam wkwk. Cerdas banget kan saya wkwk.

 

Ya gitu deh cerita kebelet mudik saya dan awal banget mudik saya itu haha. Sebulan sebelum Ramadan saya sudah mudik. Alhamdulilah strategi saya berjalan mulus wkwk walaupun itu pas sakit juga sih haha. Jadi ya di sini saya berpendapat MUDIK YES!! Dengan memperhatikan situasi dan kondisi serta peluang haha.

 

#BPNRamadan2020

#Day25

#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Ketika seluruh umat muslim dalam keadaan gembira menyambut bulan yang spesial, bulan terbaik di antara bulan-bulan lainnya. Saat mereka berbahagia menyambut bulan kemenangan ini dengan persiapan yang matang. Sebulan sebelumnya sudah dihitung mundur oleh para akun-akun sosial media. Bahkan sejak sebelas bulan sebelumnya sudah dinanti para hamba yang taat. Hmm betapa umat muslim sangat merindukan bulan Ramadan.

 

Mading di kamar dipenuhi dengan target Ramadan Tracker. Al-quran disambut dengan penuh suka dan senantiasa menjadi teman sebab target khatam telah menjadi tujuan. Yang awalnya tidak pernah atau jarang mendengar murottal al-quran, kini sepanjang masjid-masjid selalu memutar murottal baik langsung dari lisan reciter atau suara tidak langsung. Al-quran yang awalnya berdebu, kini semakin hari semakin lecek kertasnya karena terlalu sering dibuka.

 

Sorenya, menjelang berbuka. Para umat berbondong-bondong menyajikan makanan terbaik untuk mengais rezeki. Para hamba yang telah menahan rasa haus dan laparnya meramaikan kedai mereka dengan kedok ngabuburit. Penjual untung banyak, pembeli puas hati dengan suasana riuh yang terkesan menggembirakan itu. Bahkan diskon di mall diobral habis-habisan menjelang idul fitri.

 

Sayangnya, obral pahala di sepuluh hari terakhir masih kalah telak dengan obral diskon di mall. Shaf di masjid makin sepi, mall makin ramai sampai tidak ada lahan parker. Itikaf yang seharusnya dianjurkan malah tidak digubris sebab lelah dan penat mengantri di kasir demi barang baru di bulan syawal.

 

Detik-detik menjelang syawal. Jalanan raya ramai padat dipenuhi para pemudik. Mereka dengan gembira bersiap bertemu para sanak keluarga besar. Tak lupa oleh-oleh dan penampilan yang super fresh new. Orang tua Bahagia melihat anak dan cucu bersua dalam rumahnya. Anak dan cucu kaya raya sebab pesangon dari ibu bapak. Sesama saudara tertawa terbahak karena gurauan canda yang sudah lama tak bersua. Semua terasa sempurna saat syawal datang. Tapi Ramadan mulai pergi. Amalan yang diobral sama Allah di bulan berkah ini sudah tamat. Kita harus menuggunya 11 bulan lagi. Syukur syukur Allah memberi kesempatan kita bertemua Ramadan lagi.

 

Ya…saya rindu bulan Ramadan yang seperti biasanya. Sebab Ramadan ini dalam pandemi, Ramadan yang jujur, sehingga sangat jauh dari rekayasa manusia. Tapi saya rindu Ramadan yang riuh dan ramai dengan rekayasa manusia itu. Saya rindu vibes Ramadan di luar Pandemi.

 

#BPNRamadan2020#Day24

#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Karena saya nggak jago masak-masak gitu ya, makanya saya bingung mau nulis resep masakan khas daerah apa ya wkwk. Jadi saya memutuskan untuk menulis menu makanan yang pernah saya masak aja wkwk yaitu roti tart wkwk. Ini mah masakan khas barat wkwk. Gapapa lah ya check it out:




Bahan-bahan:

5 butir telor

150 gram gula pasir

150 gram mentega dicairkan

1 sdt Ovalet

150 gram tepung terigu

 

Cara bikin:

  1. Pisahkan telur putih dan kuning
  2. Kocok telur putih, gula pasir, dan ovalet sampai mengembang
  3. Masukkan kuning telur lalu aduk sampai tercampur
  4. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit dalam adonan sambil aduk rata, lalu disusul mentega yang telah dicairkan
  5. Siapkan Loyang yang telah diolesi mentega
  6. Masukkan adonan ke dalam Loyang
  7. Oven selama 45 menit dengan api sedang

 


Setelah matang, hias dengan cream putih. Kalian bisa beli atau bikin sendiiri. Kalau bikin sendiir campur mentega putih dan gula halus lalu aduk rata. Kemudian tinggal tambahin pewarna makanan yey.

Kalau saya Cuma pakai topping cokelat batang dicairkan terus disiram langsung ke permukaan atas roti tar. Wuih nikmat emmm yummy.

 

#BPNRamadan2020
#Day23
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Mendekati lebaran Idul Fitri, mall semakin ramai dan masjid semakin sepi. Tapi sekarang beda deng hehe. Nah biasanya mendekati lebaran, diskon besar-besaran diobral biar manusia ini punya baju baru yang dipake pas idul fitri. Padahal sebenarnya esensi baju baru ini memiliki makna lain jika kita lihat dari sisi yang lain. Bahwa pakaian yang baru tersebut itu sebuah cerminan iman yang baru. Hasil dari kocokan adonan iman selama 30 hari, digodok biar matang pas idul fitri dan siap buat scale up ibadah lebih mantep lagi.

 

Jadi seharusnya menjelang syawal, kita seperti memasang iman yang baru, fresh, seger, dan tentunya sesuatu yang baru pasti mesinnya masih bagus dan nggak ada cacatnya gitu. Maka tubuh kita beserta mesinnya harus bagus juga buat menjalankan teknis kehidupan manusia yaitu beribadah. Kalau selama 30 hari Ramadan kita berjuang biar disiplin ibadah dengan dipancing sama Allah ganjaran pahala tak terbatas, maka menjelang syawal adalah bulan baru yang mana kita siap buat displin dan merasa terbiasa dengan amalan-amalan ibadah yang sebelumnya semuanya kita kerjain di bulan Ramadan sampai sunnah-sunnah-nya, maka bulan baru pasca Ramadan kita udah terbiasa. Bingung yak kata-kata saya wkwk, mon map maksudnya pokok gitu. Nih saya nulis sambil ikut kajian google meet wkwk kudu berbagi fokus hehe.

 

Esensi sebenarnya dari baju baru itu ya iman baru. Terlepas dari makna denotatifnya, yang ingin saya maksud di sini makna konotatif dari baju baru pas lebaran. Lalu baju lama? Baju lama udah berusaha kita buang selama proses struggling 30 hari itu. Kita ditantang buat nggak maksiat selama Ramadan, membuang jauh-jauh debu dan kotoran hati dengan dipaksa berbuat kebaikan dan menuai amalan-amalan yaumi. Baju lama ini sudah mulai kita singkirkan ya selama proses 30 hari itu, dan pas syawal tiba secara otomatis kita punya pakaian baru yaitu iman baru tapi makna imannya tetap ketauhidan.

 

Yak singkat saja yak, semoga pesannya bisa nyantol di pemahaman kalian wkwk. Aamiin.

 

#BPNRamadan2020

#Day22

#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Harapan bulan puasa tahun depan

 

  1. Diberi kesempatan bertemu Ramadan lagi bareng doi ups* doi mulu emang punya doi?
  2. Diberi kesempatan bertemu Ramadan bareng orang tua dan keluarga
  3. Diberi kesempatan bertemu Ramadan bareng teman-teman dan majelis-majelis ilmu
  4. Bisa pulang kampung
  5. Hati tidak futur
  6. Punya target amalan ibadah puasa dan terlaksana
  7. Proker Ramadan tahun depan harus meningkat kualitasnya
  8. Goal Ramadan harus sudah dibuat dan terealisasi
  9. Tidak malas dan mager
  10. Bisa safari masjid
  11. Bisa membangun relasi pertemana dan relasi sama Allah
  12. Bisa mandiri finansial saat Ramadan tahun depan tiba
  13. Bisa bersedekah
  14. Bisa makan makanan yang pantas
  15. Bisa minum minuman yang pantas
  16. Bisa menolong orang lain
  17. Bisa produktif
  18. Bisa meningkatkan skill
  19. Bisa upgrade iman dan diri
  20. Bisa menikmati Ramadan dan lailatul qadr Bersama-sama

 

Aamiin, doaku dan harapanku pastiunya untuk yang baik baik di Ramadan yang akan datang. Aamiin.

 

#BPNRamadan2020
#Day21
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Hal-hal yang disyukuri saat berpuasa di tengah pandemi:

 

Alhamdulilah sangat bersyukur sebab:

  1. Bisa ketemu sama keluarga di kampung halaman
  2. Bulan Ramadan di Nganjuk
  3. Masih bisa salat berjamaah Bersama keluarga
  4. Bisa bencanda dan bikin keributan di rumah bareng adek
  5. Bisa makan dengan makanan yang alhamdulilah
  6. Bisa bikin kue bareng ibu
  7. Bisa mendapat kasih sayang
  8. Bisa mendapat perhatian
  9. Masih bisa liat wajah doi lewat foto ups*
  10. Masih bisa vidcal baeng temen
  11. Masih bisa bermanfaat di tengah pandemi
  12. Bisa scale up skill
  13. Bisa dapat kesempatan ikut kelas-kelas bergengsi
  14. Masih diberi rezeki sama Allah sehingga beli es krim di took atau camilan
  15. Masih bisa instagraman atau mendapat sinyal internet tanpa harus turun gunung
  16. Punya sepeda motor sehingga bisa keliling kota Nganjuk
  17. Bisa ngerjain tugas di laptop
  18. Bisa baca buku dan beli buku
  19. Bisa makan dan minum alhamdulilah
  20. Support keluarga full

Alhamdulilah alhamdulilah ku selalu bersyukur atas hidupku yang telah diberikan berbagai nikmat dari Allah. Maafkan hamba jika hamba sering mungkar atau mengutuki nikmat dari-Mu ya Allah.



 #BPNRamadan2020

#Day20
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pizza ala rumahan


Bahan-bahan:

260 gram Tepung terigu

3 gram ragi

180 gram telur utuh dan susu cair

30 gram gula pasir

30 gram butter

2 gram garam

 

Cara membuat:

  1. Campur tepung terigu, ragi, gula, susu, dan telur.
  2. Uleni sampai menyatu.
  3. Masukkan butter dan garam.
  4. Uleni sampai kalis elastis. *ngulen pake tangan, hasil akan memuaskan, tapi effort cukup besar untuk saya yang mageran haha
  5. Setelah kalis, oles Loyang dengan mentega, lalu ratakan adonan roti ke Loyang atau bentuk lingkaran kecil-kecil. (Sesuai selera)
  6. Biarkan sampai mengembang sekitar 30 menit.
  7. Tusuk-tusuk dengan garpu, lalu siap diberi topping.

Perintilan topping:

  1. Saus bolognese (say amah beli, kalo bikin sendiri gagal mulu hiks)
  2. Sosis
  3. Mayonaise
  4. Keju mozzarella
  5. Keju parut
  6. Saus sambal

 

Setelah adonan diberi topping secara rapi, selanjutnya panggang di oven.

  • Panaskan oven 180o celcius
  • Panggang sampai matang sekitar 15 menit,
  • Lalu siap disajikan

hmm pizza rumahan delicious siap disantap sebagai camilan buka puasa yuhuu

 

#BPNRamadan2020
#Day19
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Ide kegiatan saat puasa adalah saya habiskan buat nugas WKWK. Karena selama kuliah daring tugas banyak, apalagi menjelang UAS, dosen serakah bet ngasih tugas iya, ngasih projek uas iya, dan ujian uas iya wkwk. Tapi ngga semua dosen kok. Hanya Sebagian saya. Tapi Sebagian-sebagian kecil jika dikumpulkan akan menjadi banyak dan besar wkwk.

Hmm oke deh saya akan berbagi ide kegiatan selama bulan puasa selain nugas ya, ini vesi saya, semoga menginspirasi!

 

Berkontemplasi

Seperti yang sebelumnya pernah saya bilang, waktu di tengah pandemic ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan kontemplasi tentang diri sendiri. Merenungi segala hal yang telah terjadi dalam kehidupan. Berpikir ulang tentang tujuan kita dan visi yang sempat kita bangun di awal. Merefleksikan segala waktu yang telah kita buang untuk sesuatu. Dan syukur syukur kontemplasi ini mampu menghasilkan pemahaman akan diri sendiri. Memahami dan mengetahui apa yang dimau oelh diri sendiri.

 

Membuat Mind mapping

Setelah kita sudah mengetahui apa yang akan menjadi Langkah kita, maka coba kta visualisasikan dalam kertas. Menulis segala yang kita inginkan kemudian, mencoret dan menyisakan yang menjadi prioritas. Lalu mengurutkan mana yang menjadi prioritas-kita kerjain dulu yang mana nih. Setelah itu kita otak kita insya Allah bakal bekerja aktif dan paham harus melalukan apa untuk merealisasikan keinginan yang telah kita visualisasikan.

Selain itu kita juga kudu buat mind mapping akhirat, biar seimbang dan impian dunia kita diijabahi dan membawa berkah. Gimana tuh mind mapping akhirat? Ya membuat impian yang bisa membawa kita pulang ke rumah kita yaitu surga.

 

Action!

Lakukan dari hal kecil untuk mulai mengamalkan visualisasi mind mapping kamu. Muali dari yang mudah dan bisa kamu lakukan dulu. Pelan pelan tapi pasti, dan konsisten. Kalau sudah konsisten, kita pasti bakal terpancing untuk berpikir proses selanjutnya apa yang harus kita lakukan. Dengan begitu hidupmu akan terarah dan memiliki petunjuk. Ingat, jangan lupa untuk melihat buku panduan hidupmu biar alurnya tetep lurus. Okay?

 

Yak semoga agenda tersebut yang nggak biasanay itu bisa menginspirasi hidupmu untuk membuat buku petunjuk versimu. Konsepnya ada di buku petunjuk yang sudah dibikinin sama Allah, tapi mekanisme dan hal teknisnya biar klop sama hidupmu maka buat sendiri versimu. Gitu

 

Semoga bermanfaat!!


#BPNRamadan2020
#Day18
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Channel youtube favorit yang menemani saya puasa:

 

Youtube Hijab Alila


Bulan puasa kali ini, alila studio sedang memproduksi film seri Ramadan yang bagus banget. Judulnya keluarga hypebeast. Sukak banget sama vibesnya di film. Selain itu bisa nambah moodbooster buat semangat puasa. Pokok menginspirasi saya lah. Apalagi lagu soundtracknya yang imut banget. Makin top deh film pendek ini.

 

Youtube Fardi Yandi


Yak karena habis uas saya mau belajar Instagram marketing maka channel youtube yang satu ini adalah favorit saya. Dia benar-benar membuktikan bagaimana bisa mendapatkan followers banyak secara organic dalam waktu yang singkat. Sebenarnya dia juga bilang sih kalau kita nggak boleh berpatokan dengan angka, tetapi yang harus dipikirkan adalah dampak dari konten yang kita buat. Nicee

 

Youtube Haegrenndal (kagak tau tulisannya wkwk)


Channel youtube dari negara korea yang direkomendasikan adek saya telah berhasil membuat saya men-subscribe akun channel ini dan jadi ketagihan. Ya kayak gaya orang korea bikin video lah, simple, aestestik, dan bagus bet wkwk. Channel youtube ini juga menginspirasi saya buat semakin betah di rumah dan berkarir di rumah aja. Walaupun mbaknya ini nggak jago banget lah bikin masakan (sama kek saya wkwk), tapi salut deh soalnya dia workfromhome ahaha. Bisa gitu menyeimbangkan pekerjaan rumah, anak, suami, dan pekerjaannya.

 

Youtube  Khalid Basalamah


Of course, bulan Ramadan mesti harus semangat buat belajar shirah. Apalagi saya harus bikin konten shirah. Nah salah satu referensi saya dalam belajar shirah nabawiyah tentang RAsulullah Saw adalah lewat channel ini. Walaupun kajiannya yang topik lain terkesan salafi banget menurut saya haha, map kalau salah wkwk, tapi kajian shirahnya mudah saya mengerti wkwk. Gapapa lah kan kita harus mengambil yang postif dari suatu kontena dan membuang yang negative yekan.

 

Well mungkin itu dulu yak akun channel youtube yang menemani hari-hari puasa saya pas gabut wkwk. Kalau pas ngabuburit sih biasanya saya ikut kajian atau skill class lewat zoom atau google meet. Atau gen-q lagi ngadain kajian sendiri.



#BPNRamadan2020
#Day17
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Menu buka puasa praktis ala Panda

Kali ini saya bakal berbagi resep spaghetti ala saya sendiri yang bisa diajdikan referensi menu buka puasa.

Kalian tau nggak sih, sebelumnya saya sudah 3x gagal membuat spaghetti ini. Semoga kalian nggak gagal ya ehehe, langsung aja check it out….


Bahan-bahan:

250 gram pasta

2 sdm butter

2 bawang putih cincang

1 sdm terigu serbaguna

500 ml susu cair uht plain

150 gram keju cheddar parut

1 sdt kaldu sapi

1 sdt garam

3 sdm bumbu tabur rasa keju

1 genggam sayuran hijau (ex: bayam/selada)

1 batang sosis


Cara membuat:

  1. Rebus 250 gram pasta lalu tiriskan
  2. Panaskan mentega, lalu masukkan bawang putih cincang dan tepung terigu, aduk hingga tepung bercampur.
  3. Masukkan susu cair uht plain, aduk.
  4. Masukkan keju parut lalu aduk hingga keju bercampur
  5. Masukkan garam, lada, dan bumbu tabur rasa keju. Aduk rata
  6. Tunggu hingga adonan muncul gelembung-gelembung lalu masukkan pasta yang sudah direbus tadi beserta sosis yang sudah dipotong kecil-kecil dan sayuran hijau.
  7. Siap dihidangkan yey.


#BPNRamadan2020
#Day16
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Puasa di masa COVID-19 itu beda banget rasanya. Rasanya kayak Ramadan di tengah pandemi ini tuh Ramadan paling jujur, paling murni sebab kita menjalankan rutinitas ibadah Ramadan di rumah saja dan tidak dilihat oleh manusia lain. Yang biasanya kita sibuk mempercantik amal ibadah demi tuntutan perspektif orang lain, kini Allah memberikan kita jeda waktu untuk jujur kepada diri sendiri. Jujur atas ibadah yang dilakukan hanyalah benar-benar untuk-Nya.


Ramadan di tengah pandemi ini menjadikan refleksi bahwa mungkin ini suatu ujian dari Allah kepada kita bahwa memang kita harus merasakan Ramadan di tengah pandemi. Dimana vibes Ramadan terasa berbeda, yang biasanya kita denger riuh isi kota menjelang senja dengan berbagai penjual takjil sibuk menawarkan dagangannya, masjid-masjid saling beradu bacaan ayat suci al-quran atau gema riuh kajian di sore hari buat ngabuburit. Apalagi anak kos ada keseruan tersendiri pas bulan Ramadan. SIbuk cari tiket di masjid demi mengejar makanan bukber gratis hingga rela dengerin kajian. Belum lagi menjadi sok sibuk sebab list jadwal bukber super padat.

Tapi… itu dulu

Ramadan sekarang sangat berbeda. Mungkin karena kelalaian kita sehingga Allah menurunkan vibes pandemi menemani Ramadan. Masjid yang dari dulu sudah kita tinggalkan, ajakan kajian silih berganti kerap kali kita abaikan, adzan terus bergaung memanggil tak menghentikan kesibukan duniawi kita, itikaf yang selalu kita tolak sebab beribu alasan duniawi mulai dari berburu diskon di mall, pulang ke kampung halaman, sibuk UAS, atau akarena alasan buka Bersama. Sekarang saat benar-benar Allah tiadakan, kita baru merindukan. Apakah kita harus menunggu Allah tiadakan segala kenikmatan ibadah itu baru kita sadar betapa takjub dan berharganya tuntunan Allah.

Amalan yang biasa kita lakukan bersama teman, kini kita harus berjuang sendiri untuk benar-benar jujur beribadah sebab tidak ada teman disamping kita yang selalu mengingatkan kita. Maka Ramadan dalam pandemi lagi-lagi menjadi renungan bahwa kita harus meluruskan sebuah mindset dan konsep ibadah agar kita tak hanya melakukan ibadah secara teknis tapi mengerti pada aspek ‘mengapa’ harus melakukan segalam list Ramadan tracker. Sebab apabila kita mengetahui alasan dasar atau pondasi kita dalam melakukan ibadah maka Ramadan dalam pandemi atau tidak, tetap akan menjadi Ramadan-bulan paling spesial. Tidak akan ada alasan malas beribadah tersebab pandemi. Malah bangkit dan bikin strategi baru untuk mensiasati Ramadan dalam pandemic agar pahala tetap ter-scale-up.

 

#BPNRamadan2020
#Day15
#challangenulisblog30haribyBloggerPerempuanNetwork

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me
Hallo, I'm Devanda! Seorang pelajar absurd yang nyasar di platform digital bernama blog dan suka ngoceh random dalam bentuk tulisan. Yuk kepoin blog aku dan berteman, berdiskusi bersama lewat dm ig: @pandamonokurobo atau drop ur email on devancpn30@gmail.com [Klik gambar selengkapnya]

Klik Follow dong biar seneng

Blogger Perempuan

Follow Sosmedku dongs

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Postingan Populer

  • Me Time
    Salah satu hikmah yang saya ambil saat saya sedang sakit di bulan November 2019 adalah tentang me time. Selama saya sakit kan goler-go...
  • OSPEK Part II: Maba Rebel
    Hari kedua ospek di bulan Agustus di usung oleh fakultas. Yaaaa ospeknya begitulah. Aku jarang main-main sama temen sejurusan waktu sebe...
  • Tentang ‘tempat keberpihakkanku’
    Bagiku ‘tempat keberpihakkanku’ selalu ada yang menarik. Mungkin bukan aku saja, beberapa orang yang belum (berani) memutuskan kebe...

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (41)
    • ►  November 2021 (5)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (1)
    • ►  May 2021 (25)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (1)
    • ►  January 2021 (1)
  • ▼  2020 (75)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  August 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ▼  May 2020 (19)
      • After Challenge #BPNRamadan2020
      • Self Love
      • List Doa di akhir Ramadan
      • Tips Hemat Menjelang Lebaran dalam Pandemi
      • Mengerucutkan rute silaturahim
      • Kebelet Mudik H-sebulan Ramadan
      • Rindu Ramadan dalam rekayasa Manusia
      • Resep Roti Tar Untuk Lebaran
      • Esensi Baju Baru vs Baju Lama
      • List 20 harapan Ramadan Tahun depan
      • List 20 Hal yang patut disyukuri oleh diriku
      • Resep pizza delicious rumahan ala Panda
      • Ide Kegiatan Membuat Buku Pedoman Hidup di Bulan P...
      • AKun Channel Youtube Favorit di Bulan Puasa
      • Pasta Keju, Menu praktis buka puasa
      • Ramadan Dalam Pandemi
      • List Tempat Yang Akan DIkunjungi Pasca COVID
      • Akun Instagram Favoritku
      • Bersyukur punya tiga benda penting selama #dirumahaja
    • ►  April 2020 (15)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (27)
  • ►  2019 (19)
    • ►  August 2019 (1)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  June 2019 (2)
    • ►  May 2019 (1)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  March 2019 (1)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (11)
  • ►  2018 (35)
    • ►  December 2018 (15)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  October 2018 (2)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (4)
    • ►  July 2018 (8)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (3)
  • ►  2017 (3)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  November 2017 (1)

Categories

  • #30daysBPN
  • cerita receh
  • Curhat
  • Event
  • life
  • Makanan
  • Opini
  • parenting
  • review
  • Sejarah
  • semester 1

Kenalan dulu dong

Devanda C.P.N
View my complete profile

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates