ILLFEEL

by - December 13, 2018

Aku emang anaknya jarang marah dan mungkin nggak bisa marah ke orang lain, paling ya maki-maki sendiri wkwk (nggak lah. bercanda). Cuma namanya manusia pasti punya emosional kan? Nah aku memang jarang marah, tapi penyabar dan pemaaf. #asikk. Enggak. Bukan gitu. Soalnya kalau ada kejadian yang menurutku sepele tapi sebenarnya menurut orang lain berharga dan nggak sepele, aku cepat melupakannya wkwk. Selain itu aku juga bodo amat sama urusan ‘apa orang ini suka atau enggak sama gua’. Makanya kan aku cepet maafin ya karena aku mudah melupakan suatu hal-hal kecil yang menyakitkan. :)

Hidup dibawa santai aja gais. Ngapain nyimpan dendam atau apa karena orang lain. Disakiti ya udah terima, tapi jangan menyakiti yang lain wkwkwk.

Oke. Back to the topic. Aku orangnya gampang banget illfeel terhadap dua spesies manusia yang ada di kehidupan aku selama ini.

Spesies sama ‘orang ngilang’ di organisasi. Tapi ini illfeelnya sama spesies kayak gini juga ada standartnya. Mungkin sudah menjadi hal biasa kalau di setiap organisasi akan ada orang yang memutuskan komitmennya atau jadi ‘orang ngilang’. Nah aku tuh illfeelnya sama spesies ‘orang ngilang’ yang mana dia menduduki jabatan tinggi selevel BPH lah atau pengurus inti. Lah gimana ceritanya mas/mbak/gais, kalian udah diberi tanggung jawab dan amanah yang cukup berat dan besar, terus eh tiba-tiba ‘ngilang’ tanpa kabar kayak ditelan siput. Nggak malu apa sama staffnya atau bawahannya. Hadeuh. Kayak gini nih aku kalau ketemu udah bikin illfeel tapi gua simpan. Cuma ya jadinya gimana ya.


Kalau sama ‘orang ngilang’ yang posisinya sih masih biasa atau masih jadi ‘anak buah’ lah ya, aku sih nggak bakal illfeel. Biasa aja.

Spesies jenis kedua yang bikin diriku illfeel adalah manusia yang tidak membalas chat tapi dia update story. Wagelaseh. Piye sih. Kalau chatnya nggak penting dan masalah antar pribadi sih nggak apa-apa dicuekin. Lah ini masalahnya urgent bosku. Penting. Yang di sini nungguin, eh situ malah sibuk update story. Bodo amat situ siapa, entah punya jabatan penting apa, entah seganteng apa, pokok aku illfeel.

Hal serupa pernah sampai buat sepupu aku diputusin pacarnya karena kasus yang sama. Sepupu aku update ig tapi nggak balas chat. Terus mereka putus. Kadang hidup seseimple itu. :v Mungkin karena pacarnya juga punya karakter sama kayak aku. Illfeel sama orang yang kayak gitu.

Kasus illfeel semacam ini baru kemarin aku alami. Sama pejabat kampus tau. Ketua sesuatu. Biasanya aku chat hal yang urgent bagi kita, dia langsung balas fast respon. Nah kemarin aku chat tapi posisi ke-urget-nan isi pesan ada di pihakku. Eh eh dia nggak bales-bales. Oke aku belum illfeel kok. Positif thingking, he is doing something, so he hasn’t checked his phone. Tapi seketika mood berubah waktu aku buka instagram. Dia update di snapgram. Waduh mas maksute piye? Langsung illfeel dan nggak mau lihat snapgram dia.

Sampai malam chat gua masih centang dua. Belum warna biru. Nggak betah, buka ah snapgram dia isinya apa. Ternyata dia lagi nggak di Malang, jadi belum bisa merealisasikan isi pesanku. Oke fix. Tapi ya ngomong lah mas-mas e. Illfeel-ku agak mereda. Sampai ketemua face to face dia ngucapin kata maaf. Karena gua kan pemaaf dan sangat luluh dengan orang yang mau minta maaf. Respect banget aku sama orang yang udah berani ngomong maaf. Langsung ke-illfeel-an sirna. Ya udah aku maafin. Mau gimana lagi kan ya manusia juga punya salah. Oh jadi kamu maafin kalau dia baru minta maaf? Ya enggak gitu sih, tapi hati bener-bener ikhlas mau maafin kalau dengar kata maaf dari orangnya langsung. Bodo amat itu kata maaf ikhlas atau enggak ikhlas. Yang penting dia udah ngucapin kata maaf.

Sebelumnya, aku juga sering illfeel sama mas ini. Masalahnya sama. Bahkan ke-urgent-an isi pesan ini menyangkut beberapa orang. Ceritanya gini, dia mau ambil barang di kosan aku. Karena malam itu hujan, aku pikir dia bakal ambil agak malaman. Kaena barang besok sudah harus dipakai! Aku tungguin kalau sewaktu-waktu mau diambil. Posisi aku juga ngirim pesan ke doi tapi centang dua. Oke lewat jam malam. AKu tinggal bobok lah ya. Terus eh dia chat sekitar jam setengah 12 malam. Ya kagak aku balas lah ya. Kan aku lagi mimpi indah. Aku bangun jam 3 terus aku balas, “Mau diambil waktu subuh jam berapa?”, biar aku bisa siaga kan ya. Eh nggak dibales sampai subuh sudah lewat. Eh yaudah terserah lah. Terus akhirnya diambil jam 6 pagi. Poin illfeelnya tuh dia nggak bales-bales tapi sebenarnya dia buka WA. Karena jauh-jauh sebelum kejadian ini, mas ini ngechat duluan dengan ke-urgent-nan pesan ada di doi. Dia fast respon ngelebihi banget. Pokok tiap yang ke-urgent-nan pesan ada di doi. Dia cepat banget bales chatnya. Aduh bikin illfeel kayak gini. Bodo amat masnya jadi ketua sesuatu, jadi pujaan para maba (kecuali saya) karena ganteng, apalagi masnya dikenal dengan label agamis, sering imam-in solat di mushola. Bodo amat dah. Kalau udah bikin illfeel ya illfeel. Cuma kata maaf langsung dari orangnya yang bisa membuat illfeel aku hilang.
Maba-maba emang banyak yang ketipu sama kating-kating ganteng yang berlabel jabatan pula. Aku mah udah ngira paling mereka juga biasa-biasa aja selayaknya manusia. Menyebalkan wkwkwk. Sudah sering aku nemuin orang kayak gitu. Dulu waktu SMP dan SMA beberapa teman baik di sekolah maupun luar sekolah, teman yang saling kenal dekat (maksudnya udah tau polahannya kayak gimana) terus dia posisi punya jabatan di organisasi, plus tampang ganteng. Wuih adek-adek banyak yang ngefans. Aku sih sebagai temannya bukan cemburu atau apa ya, (mau cemburu gimana orang udah tau aibnya semua wkwk masa mau seneng) wah adik-adik ini belum tau polahan sebenarnya kakak kelasmu dek, kayak apa, wkwk. Ada yang menyebalkan sampai menjijikkan wkwk. Sumpah nggak bohong. Maaf-maaf netizen saya tidak bermaksud membongkar aib, tapi ya saya mau cerita apa adanya wkwk. Lagian kan disini saya juga nggak sebut merk. Wakakaka.


Hal serupa aku temukan lagi di kampus. Rupanya para pejabat kampus kayak di BEM, EM, DPM, sama aja kok. Sama kayak yang aku ceritain di atas. Ngereceh. Contohnya mas yang pernah ngebuat aku illfeel. Sama mas presiden EM kelihatannya serius, aslinya dia juga punya selera humor receh yang tinggi. Kutau waktu rapat kabinet. Terbongkar kau mas. Wakakaka.

Satu hal yang bener banget sih. Jangan ngeliat orang dari label jabatannya doang, titlenya doang, tampangnya doang. Kelakuannya buat teman sekitarnya ngucap Subhanaallah.. Atau mungkin akunya yang expect too much ya? Hiks.


Yaudah lah Dev. Namanya juga manusia yekan netizen? Pasti ada sisi buruk dan baiknya. Kan manusia tidak ada yang sempurna. yakan?

bye.

You May Also Like

0 komentar