Source: google.com |
Sebagai warga negara,
rasa cinta dan loyal terhadap tanah air dapat diwujudkan dalam banyak hal.
Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan tiap warga negara yaitu dengan
mencintai rupiah. Rupiah merupakan nilai mata uang Indonesia yang digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah. Mungkin terlihat sepele, namun penting bagi
setiap rakyat Indonesia untuk mencintai rupiah.
Memangnya apa sih
pentingnya sebuah slogan #CintaRupiah? Dari tahun 1998 hingga saat ini,
kampanye #CintaRupiah tetap digemparkan. Tak lupa Bank Indonesia juga
berupaya keras dengan berbagai ide yang inovatif untuk mengkampanyekan
#CintaRupiah hingga membuat event terkait #CintaRupiah ini. Sebenarnya alasan
apakah dibalik sebuah slogan #CintaRupiah?
Dilansir dari detik.com,
bahwa ternyata belum seluruh wilayah Indonesia telah menggunakan mata uang
rupiah sebagai alat transaksi. Transaksi-transaksi perdagangan masyarakat
Indonesia yang menggunakan rupiah di perbatasan dengan Malaysia, Papua New
Guinea, hingga Timor Leste nyaris minim. Padahal dalam UU No 7 Tahun 2011
tentang Mata Uang, mengamanatkan bahwa semua transaksi di seluruh wilayah
Indonesia wajib menggunakan rupiah.
Sebagai contoh, transaksi jual beli di wilayah perbatasan
Indonesia-Timor Leste di Atambua menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat
(AS), sedangkan rupiah justru tak laku. Hal-hal semacam ini juga terjadi di
wilayah-wilayah perbatasan lainnya di Indonesia, antara lain di Pulau Miangas,
Sulawesi Utara. Penggunaan mata uang asing seperti Peso Filipina menjadi hal
yang biasa, sedangkan rupiah sebagai mata uang Indonesia jarang digunakan.
Apabila masalah seperti ini semakin meluas maka akan
berdampak buruk terhadap rupiah dan kestabilan ekonomi. Akibatnya rupiah akan
melemah dan semakin berkurang nilainya. Akhirnya rupiah tidak digunakan lagi
dalam bertransaksi dan nilai rupiah menjadi tidak bernilai.
Hal tersebut tentunya harus segera dicegah. Oleh karena
mengapa aksi #CintaRupiah perlu dibangun kembali. Agar Negara Indonesia tidak
kehilangan identitas bangsa dalam hal mata uang rupiah.
Aksi #CintaRupiah BI melalui Minisite
Rupiah
|
Source: google.com |
Upaya Bank Indonesia dalam meningkatkan
kecintaan terhadap rupiah juga dilakukan dengan kegiatan BI Goes to
Campus. Kegiatan ini merupakan roadshow di beberapa kampus Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk
menyosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Terkait peningkatan
teknologi dalam mendorong ekonomi, BI mendorong program pembayaran nontunai,
dengan begitu akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam ekonomi.
Selain itu, kegiatan BIGTC ini merupakan
salah satu cara untuk mengenalkan gerakan cinta rupiah dan mengajak masyarakat
dunia kampus agar mengerti bagaimana rupiah dikelola, dicetak dan diedarkan dan
bagaimana memelihara uang itu sendiri.
Melalui BI Goes to Campus, Bank
Indonesia juga menitipkan pesan kepada para mahasiswa agar
tidak menganggap remeh rupiah dan lebih menghargai rupiah. Ditambah
sosialisasi terkait pengenalan lebih jauh gambar pahlawan yang tergambar di
uang kertas rupiah, sebagai bentuk pengenalan dan penghargaan pahlawan yang
telah berjasa bagi Indonesia.
Budi Hanoto juga mengungkapkan bahwa dalam
kegiatan tersebut akan diserahterimakan pelayanan BI kepada kampus yaitu BI
Corner. Yakni merupakan fasilitas pojok baca perpustakaan untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat dan generasi muda terkait ekonomi.
Kegiatan BI GTC 2017 akan dilaksanakan di
tujuh kampus di enam kota di tanah air. Ketujuh kampus tersebut yakni
Universitas Mulawarman (3-4/11), UII (6/11), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY) (7/11), Universitas Samratulangi (17-18/11), Institut Teknologi Sepuluh
November (21-22/11), Universitas Udayana (29-30/11), serta Universitas Andalas
(5-6/12).
Aksi #CintaRupiah Versi-mu.
Gunakan selalu mata uang
rupiah sebagai alat pembayaran di seluruh wilayah Indonesia. Sederhana tapi
pasti.
Rupiah adalah mata uang
Indonesia, yang tentunya menjadi identitas bangsa. Dengan mencintai rupiah
artinya warga negara terus-menerus menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran
yang sah di Indonesia. Berakibat pada rupiah yang semakin menguat, karena mata
uang asing ditukarkan dengan rupiah.
Apabila rupiah menguat akan
berdampak pada bursa saham. Indeks saham gabungan di bursa saham menjadi akan pula
menguat.
Menguatnya rupiah juga
dipengaruhi oleh ekspor-impor Indonesia. Semakin banyak Indonesia melakukan
ekspor, maka rupiah akan pula semakin kuat. Karena dapat menambah devisa
negara. Sebaliknya, apabila terlalu banyak melalukan impor, justru rupiah akan
melemah.
Dampak besar mencintai
rupiah akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebab pertumbuhan ekonomi
adalah sebagai acuan nilai tukar rupiah. Dengan melakukan transaksi atau
pembayaran menggunakan rupiah secara terus menerus di wilayah NKRI, maka perdagangan
negara meningkat. Sehingga pendapatan per kapita pun juga meningkat. Akibatnya
pertumbuhan ekonomi meningkat dan rupiah memiliki nilai yang kuat.
Sebagai warga negara yang
loyal, kita juga harus selalu medukung dan menghargai program-program yang
dicanangkan Bank Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan kecintaan rupiah.
Sudah sepatutnya kita juga ikut andil dalam program-program BI terkait rupiah.
Sederhananya dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan BI, seperti
Minisite Rupiah.
Source: bi.go.id |
Terakhir yang tak kalah
penting, jika kita sudah mengatakan dan beraksi dalam #CintaRupiah artinya kita
juga telah mencintai secara fisik uang rupiah itu. Sehingga sudah sepatutnya
kita menjaga fisik uang rupiah dari kecacatan. Jangan dicoret, dilipat, dan jangan
sampai sobek apalagi disambung dengan isolasi atau stapler, atau bahkan jangan
sampai dipalsu.
“Cintai Rupiah, gunakan
selalu rupiah.”
BY
DEVANDA C.P.N