Positif

by - July 22, 2018

BELAJAR memahami satu sama lain, mengingatkan (menasehati) tanpa menyalahkan, memuliakan tanpa pamrih. That's my opinion  of friendship.

Bukan sekedar "selalu ada di kala bahagia dan sedih". Ini pun sudah termasuk di dalamnya, dengan beberapa tanda petik.

Menurutku, kita nggak mesti ada dipertemukan jarak. Karena kita juga harus memahami kesibukan sahabat kita. Yang terpenting, tetap saling kontak, tak tertinggal kabar, dan terpenting saling support walau terpisahkan oleh jarak. :)

Karena orang kadang lupa perihal "memahami" seseorang.  Dan langsung menjudge atau menyalahkan tanpa mau tau kondisi orang lain.

Kalau aku lihat kebanyakan friendship-friendship gitu mah. Update status kalau "sahabat gue apaan, nggak ada kalau lagi dibutuhin, ada kalau lagi gue seneng". Ya kalau lagi butuh support ya senggol dia dengan cerita keadaan lo. Nantinya si sahabat lo bakal ngerespon dan ngasih support. Kalo lo engga bilang dan nggak cerita ya mana tau. Peka dalam persahabatan itu juga dibutuhkan, nggak cuma di relationship love story kidz zaman now.

Jangan judge sahabat lo sendiri. Kata minta dingertiin, ya ngertiin juga kondisi sahabat lo. Sama, sahabat satunya juga ngertiin kalau sahabatnya butuh support, luangin waktu lah setidaknya satu jam buat telpon, chatting, atau video call.

Saling memahami, saling percaya, tidak berprasangka, jalin komunikasi, atur jadwal meet up, dan engga mudah nge-judge, hal-hal seperti itu dibutuhkan dalam suatu hubungan, termasuk hubungan pertemanan yang serius alias persahabatan bahasa gaulnya. Kita enggak hanya butuh sikap positif dalam pergaulan tetapi pikiran positif pun juga dibutuhkan.


Ehe.





You May Also Like

0 komentar