Menjadi Konsumen Bijak dengan #CekKLIKBPOM

by - July 10, 2018



Mudik lebaran menjadi agenda tahunan yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Tak terkecuali saya dan keluarga. Malang menjadi kota tujuan pulang kampung kami tiap akhir ramadhan. Walaupun perjalanan Nganjuk-Malang yang memakan waktu sekitar empat jam (jika tidak macet ya) sanggup kami tempuh dengan kendaraan roda dua. Waduh nggak capek tuh. Hmm capek pasti resiko semua orang yang melakukan mudik, baik menggunakan transportasi umum atau kendaraan roda empat. Tapi semua itu terbayarkan dengan kebahagiaan kita berkumpul dan melepas rindu bersama saudara-saudara kita yang jarang banget ketemu.

Eh tapi jangan khawatir kondisi badan bakal nggak fit karena kecapekan. Selama kalian melakukan persiapan mudik yang matang, Insya Allah capeknya nggak lama kok. Persiapannya mulai dengan menjaga kondisi tubuh sebelum berangkat mudik. Mengonsumsi makan-makanan yang sehat agar kondisi tubuh yang sehat memperlancar perjalanan mudik yang panjang. Istirahat yang cukup sebelum berangkat mudik. Ingat, kalian akan melakukan perjalanan jauh yang tentunya jam tidur akan terganggu. Tapi juga jangan dipaksakan untuk terus mengemudi jika kantuk tak sanggup ditahan. Istirahat sebentar di rest area atau SPBU. Jangan sampai mudik lebaran membawa petaka karena mengantuk. 

Tak lupa juga untuk bawa obat-obatan yang diperlukan, kita tidak tau bila kondisi tubuh berubah diluar dugaan. Contohnya kecapekan, mabuk, penyakit tertentu yang diderita tiba-tiba kumat seperti mag. Bawalah obat yang rutin dikonsumsi dan obat-obatan sederhana seperti obat sakit kepala, obat masuk angin, atau obat yang dapat mencegah mengalami mabuk perjalanan. Atau mengonsumsi vitamin sebelum mudik juga dapat dijadikan alternatif agar kondisi tubuh tetap fit. 

Selain itu, bawa bekal makanan dan minuman yang tidak mudah basi. Atau jika perjalanannya memakan beberapa hari, bisa membeli makanan di tempat makan. Kalaupun membeli makanan instan di toko pinggir jalan, di cafetaria SPBU atau penjual makanan di rest area, jangan lupa untuk berhati-hati dan selalu #CekKLIKBPOM.

Nah ada sedikit drama pada ramadhan kemarin. Saya dan keluarga melakukan mudik ke Malang h-5 hari sebelum Idul Fitri. Saya dan keluarga rasa-rasanya sudah benar-benar mempersiapkan segalanya persis seperti tips di atas yang saya bagikan. Bahkan kami tidak jajan sembarangan selama di perjalanan. Lebih amannya membawa bekal sendiri dari rumah. Eh tapi oh tapi, setelah selamat sampai tujuan di rumah nenek, malamnya kami makan makanan dari sisa bekal mudik tadi. Lah benar saja, karena makanan semalam hasil sisa dari bekal mudik sepertinya sudah bau atau basi satu rumah diare, alhasil rebutan kamar mandi.. Awalnya orang tua saya melarang untuk minum obat diare, biar saja kotorannya keluar semua. Selain itu kekhawatiran orang tua saya bila membeli obat-obatan yang beredar di apotek tanpa resep dokter. Eh tapi sakit perut malah semakin menjadi. Akhirnya saya jelaskan terkait obat-obatan yang beredar di apotek tak perlu khawatir. Semuanya aman selama kita cerdas menjadi pembeli dan konsumen. Cerdas gimana nih? Teliti sebelum membeli dan mengonsumsi obat-obatan atau produk yang beredar dengan melakukan #CekKLIKBPOM.  




Well, dari tadi ngomongin #CekKLIKBPOM aja, apa sih itu? Hmm ternayata memang masih banyak masyarakat termasuk keluarga saya yang belum mengetahui mengenai metode yang sedang digencar-gencarkan oleh BPOM Indonesia ini. Mari kita bahas yuk.

#CekKLIKBPOM

 Cek KLIK adalah metode yang disosialisasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, atau sering kita sebut Badan POM terkait pengecekan produk sebelum mengonsumsi atau membeli. BPOM yang merupakan lembaga negara yang bertugas mengatur dan mengawasi izin edar produk-produk konsumsi masyarakat ini, mengajak warga bersama untuk teliti dan peduli terhadap keamanan dalam mengonsumsi obat-obatan, pangan, kosmetika, serta jamu-jamuan dengan meode Cek Klik.



KLIK disini merupakan singkatan dari Kemasan, Label, Izin edar, dan Kadaluarsa. Empat hal ini wajib menjadi sorotan masyarakat saat akan membeli produk atau sebelum mengonsumsi. Dengan melakukan pemeriksaan secara metode KLIK ini diharapkan warga dapat mengonsumsi produk secara aman. Dapat mencegah masyarakat mengonsumsi obat-obatan atau produk yang palsu, tidak resmi, tidak ada izin edar, ataupun sudah lewat masa berlaku produk.

Ayuk kita bedah singkatan KLIK dan kita bahas satu per satu.

KEMASAN
Hal pertama yang harus diperiksa adalah kemasan. Periksa kemasan secara teliti. Apakah kemasan produk masih layak jual. Cek kondisi kemasan baik dari tutup atau bungkus yang masih rapat, kemasan utuh tanpa ada kerusakan dan belum tersegel. Jika kemasan terlihat meragukan seperti warna kemasan sudah pudar atau ada kebocoran alias sobek, sebaiknya hindari. Bisa saja produk telah terkontaminasi bakteri atau pengaruh luar sehingga dapat merusak kandungan zat yang ada di dalam produk.

Nah BPOM berbagi pengetahuan nih terkait jenis-jenis kemasan plastik dan penjelasannya. Kalian dapat menyimak pada gambar di bawah ini ya... yang bersumber dari twitter resmi BPOM.  





















LABEL




Cek label produk yang akan dibeli atau dikonsumsi. Menurut Quality Inspection dalam suatu perusahaan pangan. Biasanya aturan label yang terpercaya atau valid, yaitu label yang memuat informasi lengkap. Dari nama produk, informasi kandungan, zat adiktif, komposisi, nilai gizi, nama produsen, layanan konsumen, kode produksi, kategori obat, kegunaan obat, peringatan bagi orang tertentu, dosis obat, anjuran penyimpanan, dan informasi lainnya. Terkhusus untuk umat muslim jangan lupa perhatikan label halahnya yang saha dari MUI ya. Nah kalau label yang tertera pada produk baik obat atau pangan dan sejenisnya dirasa lengkap, maka bisa dibeli dan aman untuk dikonsumsi.






Izin Edar





Untuk menghindari produk yang illegal tanpa izin edar dari BPOM alangkah amannya bila kita melakukan pengecekan izin edar produk melalui wesite resmi BPOM atau bisa lewat aplikasi BPOM yang dapat diakses melalui smartphone. Caranya pun sangat mudah hanya dengan memilh pencarian berdasarkan nomor registrasi, nama produk atau nama dagang, atau nama produsen/importir. Setelah itu akan ditampilkan hasil sesuai kata pencarian. Jika nanti nama produk tidak ditemukan alias tidak ada izin edarnya, wah konsumen harus curiga dan sebaiknya hindari saja daripada terjadi apa-apa kan.









Eitss bagi produsen yang produknya belum terdaftar di Badan POM, ayo daftar dan registrasikan produk olahan anda. Simak ya bagaimana alur registrasinya pada gambar di bawah:





Kalau belum dapat izin edar gimana dong? Tenang, untuk mendapatkan izin edar tidak harus dengan biaya yang mahal kok. Saya rasa harga yang dipatok Badan POM sesuai dengan pendapatan hasil olahan kalian. Lalu untuk prosesnya mendapat izin edar juga tidak memakan waktu cukup lama kok, sekitar 5-30 hari kerja prosesnya, tergantung kategori produk ya. Mengenai caranya bagaimana silahkan lihat panduannya pada gambar di bawah ini ya.





KADALUWARSA




Kadaluwarsa adalah batas akhir suatu olahan dijamin mutunya selama penyimpanannya sesuai dengan petunjuk dari produsen. Nah petunjuk cara penyimpanan harus tercantum pada label dan berdekatan dengan keterangan kadaluwarsa. 
Contoh: Baik digunakan sebelum 20/5/19 jika disimpan pada suhu 6oC - 8oC.

Keterangan kadaluwarsa sebaiknya ditulis dengan didahului "Baik digunakan sebelum". Penulisan format kadaluwarsa juga ada formatnya lho, antara lain:
  • Format (dd/mm/yy) untuk pangan olahan yang daya simpannya sampai 3 bulan.
  • Format (mm/yy) untuk pangan olahan yang daya simpannya lebih dari 3 bulan
 Keterangan kadaluwarsa dapat dicantumkan terpisah dari tulisan "Baik digunakan sebelum", harus disertai dengan petunjuk pencantuman tanggal kadaluwarsa.
Contoh: "Baik digunakan sebelum" lihat bagian bawah kaleng. 

Wah sampai begitu ya Badan POM mengaturnya demi keamanan dan kenyaman masyarakat dalam mengonsumsi.

Penting untuk mengecek sampai kapan produk layak dikonsumsi sebelum membeli atau mengonsumsi. Tanggal batas aman penggunaan produk biasanya tercantum jelas pada kemasan produk. Jangan sampai kita mnegonsumsi produk yang sudah terlewat tanggal kadaluarsanya. Wahh bahaya dan beresiko tinggi itu. Kita tidak tau apakah kandungannya sudah berubah, nilai gizinya berkurang, atau komponen bahan kimianya bereaksi seperti apa jika sudah lewat tanggal batas aman konsumsi.


Anyway, kalian juga harus tau lho kalau ada pangan olahan yang tidak perlu mencantumkan keterangan tanggal kadaluwarsa. Antara lain: Minuman beralkohol sejenis wine, minuman yang mengandung alkohol lebih dari 10 persen, cuka, gula, roti dan kue dengan masa simpan kurang atau sama dengan 24 jam. Beneran nggak papa nih? Benar, BPOM sudah menjamin hal ini.





LAYANAN PENGADUAN BPOM



Nah kalau kita sudah menerapkan metode Cek KLIK ini dan menemukan sesuatu yang janggal atau patut dicurigai, seperti produk yang belum teregistrasi oleh BPOM atau isi produk yang tidak sesuai padahal kemasan utuh. Kalian bisa langsung menggunakan layanan pengaduan BPOM. Langsung saja hubungi Halo BPOM di nomor 1500533, atau melaporkan langsung melalui website resmi BPOM di www.pom.go.id. Bisa juga melalui media sosial BPOM, baik via Instagram (@bpom_ri), via Twitter (@bpom_ri), maupun Facebook (@bpom.official). Lengkap kan fasilitas layanan pengaduan dari BPOM. Manfaatkan sebaik-baiknya.




BPOM NGAPAIN AJA SIH?


Badan POM nggak hanya mengurus tentang perizinan dan pengedaran produk saja lho. Kalau kalian kepoin media sosial BPOM, disana ada banyak informasi terkait pangan, obat-obatan, atau produk kosmetika yang aman seperti apa. Jadi jangan dipikir media sosial BPOM hanya berisi berita-berita tentang BPOM saja. Ada banyak sekali informasi yang kalian dapat dan mungkin belum kalian ketahui terkait pemakaian atau penggunaan suatu produk. Contohnya nih ya seperti produk susu kental manis yang jadi trending di twitter BPOM. Ternyata oh ternyata susu kental manis itu bukan pengganti susu untuk memenuhi kebutuhan gizi, bukan juga pengganti ASI. Melainkan produk yang mengandung susu yang diperuntukkan sebagai pelengkap sajian. Baru tau kan? Makanya segera follow media sosial BPOM.  



Nggak cuma itu guys, BPOM juga bagi-bagi tips seputar makanan atau obat-obatan. Kayak tips "Belanja Pangan Aman", tips "Membawa Pangan Yang Sudah Dibeli" dan masih banyak tip-tips bermanfaat lainnya yang dapat kalian terapkan di kehidupan sehari-hari. Nggak jarang juga BPOM mengingatkan dan meluruskan terkait obat-obatan yang marak isu di medsos, yang bisa saja hoax.  


BPOM pun juga nggak pelit buat sharing program mereka buat masyarakat. Seperti yang saya kutip di twitter, BPOM mengadakan Program Manajemen Resiko. Apa lagi tuh? Program Manajemen Resiko atau disingkat PMR adalah program yang disusun dan dikembangkan untuk jamin keamanan dan mutu pangan. Lebih lengkapnya kalian dapat lihat pada web dan media sosial BPOM. Simak lebih lanjut yuk terkait Badan POM dengan bergabung bersama media sosial BPOM dan jadilah konsumen yang bijak.








"Jadilah konsumen cerdas dengan teliti sebelum membeli atau mengonsumsi. Pastinya tak lupa menggunakan metodek Cek KLIK."


 





See you,
DEVANDA C.P.N







[Sumber:]
www.pom.go.id
www.twitter.com/bpom_ri
www.instagram.com/bpom_ri

[Sumber gambar:]
www.twitter.com/bpom_ri 
www.instagram.com/bpom_ri




#panganamanmudik #cekklikbpom #panganamanmudik #obatamanmudik #kosmetikaamanmudik



You May Also Like

0 komentar