Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah
Berita
hangat yang sedang diperbincangkan akhir-akhir ini di kalangan seusia
saya adalah hasil SBMPTN 2018. Masuk perguruan tinggi negeri memang
tidak semudah kita mencari sekolah tingkat pelajar. Disini kita bersaing
baik tidak hanya dengan teman satu daerah, tetapi cakupannya luas
hingga seluruh pelosok negeri. Karena disini yang kita perjuangkan
kampus negeri dengan keketatan yang sangat-sangat tinggi. Nggak jarang
menjelang pengumuman SBMPTN akan ada banyak isak air mata (duh lebay)
dan isak kebahagiaan.
Jadi
ceritanya gini, saya menulis ini karena ada banyak teman-teman saya
bahkan saudara-saudara saya yang berada pada garis merah SBMPTN. Saya
juga nggak nyangka akan banyak teman saya yang gagal di SBMPTN kali ini.
Yang tadinya saya sudah berangan-angan akan menodong screenshot-an
kebahagiaan dari portal SBMPTN dan akan saya jadikan instastory,
ternyata malah mendapat ucapan maaf dan semangat dari portal SBMPTN. :(
Ada
kebahagian saya saat mengetahui my partner, deskmate saya diterima di
kedokteran. Masya Allah, senengnya banget saya denger kabar ini.
Kedokteran cuy diterima lewat SBMPTN wow sekali. Ditambah partner saya
sejak SMP diterima di kampus yang sama dengan saya. Wahh senengnya minta
ampun dah. Tapi di lain sisi banyak temen-temen yang galau dan sakit
hati ditolak oleh SBMPTN. Karena status dan tweet-tweet di beranda
twitter saya banyak yang mengandung kesedihan dan kata-kata penyemangat,
membuat saya makin sedih lihat kondisi ini. Saya memang tidak merasakan
bagaimana sakitnya ditolak SBMPTN, tapi saya tau rasanya itu sakit hati
parah #eaa, kayak udah nggak ada harapan lagi, karena harapan terbesar
pejuang masuk kampus ya di ajang SBMPTN. “Ditolak di SNMPTN nggak papa
lah, masih ada SBMPTN. Eh ditolak juga di SBMPTN, pupus harapan
saya...”. (alay ya maaf)
Nah
karena hal ini lah saya mau nulis sesuatu yang mungkin bisa dijadikan
motivasi bagi temen-temen untuk bangkit lagi dan nggak menyerah meskipun
waktunya udah super mepet untuk menjemput ujian-ujian atau tes lainnya.
Awalnya saya mau tulis di twitter tapi ternyata panjang banget jadinya,
ya akhirnya saya jadikan blog saja mengingat blog saya sepi
postingannya karena jarang update wkwk. Sebenernya ini tulisan juga sama
kayak motivasi-motivasi lain sih, bedanya punya saya lebih receh wkwk.
Paling ya gitu-gitu aja, tapi saya berharap setidaknya ada luka yang
mulai pulih walau hanya dengan kata-kata. Okey deh langsung aja,
kebanyakan basa-basi saya.
Mungkin dengan ujian ini kalian bisa lebih kuat dan terbiasa dengan penolakan-penolakan yang lain. Allah beri kalian ujian biar kalian terlatih untuk menguatkan diri. Mungkin saja kalian adalah
hamba-hamba Allah yang terpilih untuk menilik sebuah pelajaran dari
sebuah penolakan dan kalian yg terpilih untuk kuat dan bisa melaluinya.
Mungkin saya dan teman-teman di luar sana yang tidak merasakan penolakan
SBMPTN belum tentu kuat seperti kalian. Bahkan kalau saja saya ditolak di kampus impian seperti kalian, mungkin saya akan nangis sejadi-jadinya. (Tulisan ini saya jadikan reminder saya tersendiri, karena saya baru saja mengalami penolakan wkwk.)
Ngomongin
tentang nangis, ada tweet dari temen saya (siapa ya lupa saya) berisi
nangis ditolak sbmptn itu lebay atau alay nggak sih? (kurang lebih
semacam itu saya juga lupa persisnya bagaimana). Nangis boleh, berlarut dalam tangis jangan!! Kalau mau nangis, nangis aja,enggak usah takut dianggap cengeng. Tak terkecuali buat laki-laki juga, kalau malu ya nangisnya jangan ditempat umum tapi di warung kopi. :”) Menangis selamanya nggak buruk kok. Menangis itu membantu seseorang melepaskan dan membebaskan emosi positif maupun negatif, .Emosi
tersebut akhirnya tersalurkan lewat kepuasan dan kelegaan seseorang
setelah menangis. Memang menangis tidak dapat menyelesaikan masalah,
tapi seenggaknya kita sudah berani jujur pada diri sendiri tentang perasaan kita yang sebenarnya #ea.
Makanya saya kalau ada masalah yang bener-bener top level saya nangis
sepuas-puasnya buat melepaskan emosi. Dan setelah menangis ada kelegaan tersendiri dan mood saya jadi lebih baik, akhirnya lebih bisa berpikir jernih lagi dalam menyikapi masalah.
Inget sama quotes di atas yang banyak bertebaran di sosmed. Iya bener itu, Tuhan selalu memberikan yg terbaik. Ingat,
kegagalan dalam SBMPTN bukan akhir dari segalanya. Ada seribu jalan
menuju Roma, ada banyak jalan menuju kesuksesan. Eh lu enak banget
ngomong gitu karena bukan pejuang sbm. Iya saya memang bukan pejuang
sbm, tapi jika dipikir-pikir memang sbm bukan akhir dari segalanya. Kita
masih bisa meraih sukses tanpa harus melalui sbm kan? Kegagalan dalam
SBMPTN bukan berarti kalian bodoh. Jangan mematok kecerdasan dari
soal-soal SBMPTN.
Rezeki
itu sudah diatur, tugas kita adalah berusaha semaksimal, sisanya bukan
hak kita yang mengatur. Bersabar jika belum diizinkan. Kalau pun
seandainya kalian akhirnya masuk ke kampus yang tidak diinginkan, jangan
berkecil hati. Bersyukur. Itu udah skenario paling baik dari Pengendali
Kehidupan. Jalani saja. Siapa
tahu justru di kampus itu, pada jurusan itu kamu bisa berprestasi.
Siapa tahu ternyata melalui kampus bukan idamanmu kamu bisa berubah jadi
lebih dekat dengan islam. Siapa tahu kamu dapat beasiswa. Siapa tahu
setelah lulus dari kampus itu kamu langsung ditawarin kerja. Siapa
tahu di tempat kuliah yang nggak kamu inginkan itu kamu bertemu bertemu
jodoh #ea. Siapa tahu di tempat kuliah itu kamu dapat lingkungan yang
kondusif buatmu. Ya siapa yang tahu ya kan? Ehe. Setiap orang punya
jalannya masing-masing.
Kadang kita lupa akan sebuah keikhlasan hati dan apakah Allah ridha kita menguasai salah satu ilmu-Nya—ilmu yang kita pelajarin? Seringkali kita lupa untuk mengetuk Allah meminta izin-Nya dalam mendalami kepunyaan Allah. Sejatinya yg mampu memberi izin hanyalah Sang Pemilik ilmu tersebut. Mau nggak Yang Punya ilmu itu, ilmunya kita pelajari, ridha nggak Yang Punya ilmu?
Tapi
kalau kalian tanya apakah setelah semua penolakan artinya Allah nggak
ngizinkan kalian mendalami ilmu tersebut? Ya saya juga nggak bisa jawab.
Yang pasti impian dan keinginan kalian tetap dikejar tapi ada batasnya,
yang tau ya kalian sendiri. Jawaban paling ampuh dalam kebimbangan dengan istikharah. Lalu
saya pernah bertanya pada guru saya perihal bagaimana kita tau Allah
ridha dan mengizinkan ilmu itu kita pelajari? Jawaban beliau, “Bila ilmu itu semakin menundukkanmu di hadapan Sang Pemilik Ilmu itu sendiri”. Bingung kan? Sama saya juga bingung. Disini pandai-pandai kita dalam menempatkan dan menyikapi sesuatu sih.
Namun bukan berarti kita menyerah dan pasrah. Ayo seberapa hebat kita caper ke Allah. Seberapa besar usaha kita menjemput rahmat Allah. Rahmat Allah itu terbuka luas bagi hamba-Nya. Ingat kisah seorang wanita tua di zaman musa yg mendambakan seorang anak? Sudah menikah sangat lama tapi tak kunjung dikaruniai seorang anak. Padahal Allah sudah bilang ke Musa, kalo takdir wanita itu emang nggak punya anak dan Musa telah menyampaikan kabar tersebut kepada wanita tua itu. Nah loh, ini Allah sendiri yang langsung ngomong ke Musa, gimana kecewanya kalo kita manusia langsung diberi kabar dari Sang Pengendali Kehidupan bakal nggak punya keturunan? Tapi wanita itu tetap bersikeras meminta Musa menanyakan lagi ke Allah, siapa tahu Allah pengen ngerubah takdir, ehe. Sampe tiga kali Musa menanyakan ke Allah atas permintaan wanita tua itu, tapi jawaban Allah tetap sama. Takdirnya emng nggak punya anak udah titik. Setelah itu wanita tua itu tidak pernah mendatangi Musa lagi.
Hingga beberapa bulan kemudian wanita tersebut menggendong bayi dan Musa
pun terkejut. Bayi tersebut ialah anak kandung dari wanita tua yang
kabarnya tidak akan memiliki keturunan. Lalu Musa bertanya langsung ke
Allah dan Allah menjawab: ”Ya
Musa, setiap kali dia datang meminta anak, Aku katakan takdirnya tidak
akan punya anak, dia pulang sembari berkata “ya Rahiim” dan dia datang
lagi meminta anak kepada-Ku, Aku katakan tidak! Karena takdirnya tidak akan punya anak, dia pulang dan berkata “ya Rahiim,ya Rahiim”. Allah berfirman : “Ketahuilah, bahwa Rahmat-Ku mendahului takdir”.
Sungguh, tidak ada yang sulit bagi Allah,ketika Allah berkata ‘jadilah’ maka ‘jadilah’ apa yang Allah ciptakan itu. Wanita tua itu tetap ngeyel ke Allah tapi dengan cara yg lembut. Hal inilah yg menjadi motivasi saya untuk tidak pernah lelah berdoa walaupun logika manusia bisa menebak hasilnya. Allah
udah bilang kan jangan putus asa akan rahmat Allah, ayo caper ke Allah,
dan jangan pernah berhenti berdoa bahkan berharap lebih ke Allah. Nggak
papa kan mintanya ke Allah. Kisah ini yang selalu menjadi motivasi saya tersendiri. Ketika banyak keinginan dan doa yang belum Allah ijabahi, saya selalu ingat kisah ini agar prasangka baik tetap terjaga. Oh iya selengkapnya kisah ini, dapat kalian akses di kajian Ustad Hanan Attaki atau pada buku-buku shirah nabi ya...
Jikalau kita sudah terlalu lama menunggu tanpa ujung penyelesaian dari permasalahan, saya selalu mengingatkan diri akan kisah nabi ayyub yang
luar biasa kesabarannya. Saya juga selalu berusaha mengingatkan diri
betapa lamanya Allah beri nikmat saya, masa hanya beberapa waktu Allah
beri ujian saya sudah ngeluh. Dan kalau dipikir-pikir nikmat yang Allah berikan ke saya lebih lama waktunya daripada ujian yang menyapa. Saya
masih diberi oksigen gratis, masih bisa BAB lancar, masih bisa senyum,
masih bisa tidur, dan nimat-naikmat lainnya yang sangat banyak dan nggak
akan ada habisnya.Masa saya ngempet sebentar aja engga mau. Walaupun jika Allah tunda solusi untuk problem kita artinya Allah pengen berlama-lama dengan kita di antara kening dan sajadah.
Perlu diingat juga, ibadah itu sebetulnya harus ikhlas. Jangan sampe kita kufur. Maksudnya berpikir seperti "saya udah doa, ibadah, sujud bolak-balik tapi mana kok nggak dikabulkan?". Saya pun dulu pernah kufur begini, tapi
ayah saya langsung mengingatkan kalau saya berkata gitu nggak ada
bedanya dong saya dengan iblis. Iblis adalah salah satu jin yang paling
taat sebelum Adam diciptakan sampai ketaatannya yang
luar biasa sedikit lagi mampu menyaingi ketaatan malaikat. Dia
beribadah dengan harapan Allah akan memilih iblis menjadi khalifah di
bumi. Hingga sampai ketakwaan iblis pada level tertinggi, tiba-tiba
Allah mengenalkan Adam yang terbuat dari tanah sebagai khalifah di bumi.
Betapa tidak sukanya iblis
mengetahui hal ini, bahwa Adam yang dari tanah lebih dipilih jadi
khalifah daripada iblis yang taatnya kepada Allah luar biasa, hampir
menandingi malaikat. Kalau versinya manusia sih gini, "Ya Allah aku
hamba-Mu yang sangat taat daripada jin yang lainnya, aku udah ibadah 40
tahun buat lulus tes jadi pemimpin di bumi. Tapi kok yang dipilih mahluk
baru yang belum tau apa-apa ini?". Kurang lebihnya seperti itu. Menurut saya, iblis
tidak ikhlas dalam ibadah dan sombong—merasa lebih baik dan mengingkari
kebenaran, menjadi masalah utamanya. Kalau saya sampe berucap "Ya Allah
saya udah istighfar ini, mana kok saya belum dapat kampus negeri?",
berarti nggak ada bedanya saya dengan iblis dong. Jangan sampai kita
kufur, dan ingat ibadah itu ikhlas. (Enak banget aku kalo ngomong,
dijalaninnya subhanallah godaannya).
Duh, saya enak banget ya ngomong gini tapi saya hanyalah manusia biasa yang
bisa apa sih. Ya cuma mampu memberi semangat dan menyelipkan doa. Saya
pun nggak sebaik seperti tulisan ini walaupun tulisan ini saya tulis
sendiri, yang juga saya jadikan reminder tersendiri buat saya dan
suatu saat kalau lagi down saya bisa jadikan reminder, karena manusia
itu gudangnya lengah, malas, dan naik turun tingkatan ketakwaannya.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya, istiqomah dalam hal
kebaikan, selalu berprasangka baik sama Allah, imannya terjaga dan
hal-hal baik lainnya.
Pesan
buat temen-temen yang bingung karena waktu mempet sekali mendekati
tes-tes selepas pengumuman sbmptn, belajar ya belajar tapi pasti kurang
matang, yaitu ibadah dan doa maksimal. Kalau pesan guru saya jika dalam
keadaan mepet, kita butuh cepat solusi dari Allah, usaha maksimal udah
nggak sempat, apalagi buat yang cewek mau sholat nggak bisa, yang bisa
dilakukan adalah perbanyak istighfar.
Well,
itu aja sih yang saya bagikan ke kalian. Ingat saya tidak sebaik apa
yang saya tuliskan ya.. kadang bahkan sering banget saya lengah, iman
down. Semoga tulisan receh yang random ini setidaknya ada manfaat buat
kalian. Oh iya saya juga minta maaf kalau ada yang salah dan nggak sreg
buat kalian, karena semua yang saya tuliskan terlepas dari perihal agama
(seperti shirah dan ayat al-quran) hanyalah opini belaka saja. Semoga
dimudahkan dalam tiap aktifitas dan ditunggu kabar baik dari hasil
perjuangan kalian...
Salam hangat,
DEVANDA C.P.N
0 komentar