Ketar-Ketir Mau Rugi, Kepoin Apa yang Aku Lakukan!

by - November 04, 2021



Oktober aku vakum nulis, tapi banyak hal terjadi di bulan Oktober yang belum sempat ku dokumentasikan dalam bentuk tulisan. Kalau mau lihat dokumentasi bentuk video bisa cek my tik tok di sini.


Penampakan Trello Penulis Muslim



Nah, bersamaan banyak hal terjadi di bulan Oktober, aku juga ketar-ketir nih side-hustle-ku yang satu mau rugi. Soalnya nggak ada pemasukan sama sekali tapi pengeluarannya besar banget haha. Akibat keputusanku yang sembrono dengan dalih trial and error. Kalau dipikir juga, nyaliku senekad itu ya haha.


BISA PESAN KE AKU KALAU MAU HARGA PROMO YA HEHE



Penulis Muslim memang aku desain untuk banyak event selama tiga bulan. Harapannya semakin banyak event, semakin banyak pemasukan haha, astagfirullah, niatnya diluruskan hei wkwkwk.#canda. Nah ternyata setelah dievaluasi sebulan setengah (waktu bounding anak-anak), rupanya para peserta itu bingung saking banyak event Penulis Muslim wkwk. Karena aku gak bersinggungan langsung dengan peserta ya, aku nggak menyangka ternyata peserta bingung. Kayak, “Ini event yang mana ya kak?”, “yang kemarin itu gimana kelanjutan event-nya?” dan lain-lain. Padahal kita semaksimal mungkin sudah mencantumkan segala keterangan dan informasi dengan detail. Tapi mereka bingung wkwk.


Sejak pertengahan Oktober aku udah mulai melakukan closing lewat WA BLAST untuk menawarkan event Kelas Berkarya Penulis Muslim. Sebab event tersebut satu-satunya harapan kami untuk menanggulangi biaya operasional yang begitu besar haha. Selain itu, berkaca dari Batch 1, labanya cukup besar setara gaji PNS atau UMK Jakarta lah ya bisa dibilang wkwkwk. Sombong bet.


Jadinya sejak rilis publikasi, aku langsung melakukan optimasi marketing semaksimal mungkin dengan modal yang seadanya. Hampir setiap hari aku melakukan closing ke min. 100 kontak WA per hari. Namuh hasilnya nihil. Nggak ada yang daftar wkwk. Hingga tanggal 24 September itu yang daftar baru 2-3 gitu kalau aku nggak salah ingat. Alhamdulillah sih. 


Nah aku sudah ketar-ketir, meskipun kata temanku, “Alah masih 2 minggu lagi,”. Ya mungkin dia menenangkanku. Kemudian aku gunakan banyak strategi, mulai buat poster beragam dengan copywriting berbeda-beda. Dipromosikan di berbagai media (paid promote), strategi bundling harga, banting harga, DM target pasar, aktif cari audience dari kolom komentar kompetitor untuk ditawarin. Karena memang nggak pakai landing page kayak Batch 1, jadi ya harus bikin variasi kata-kata promosi. Broadcast di grup-grup kepenulisan. 


Sampai pada titik tanggal 31 Oktober 2021, yang daftar masih 3 orang guysss. Aku semakin ketar-ketir wkwkw. Aku sudah bikin planning untuk membatalkan acara kecuali kajian (hitung-hitung sedekah dari penulis muslim wkwk). Aku juga udah ancang-ancang ambil dana darurat lalu hitung berapa uang yang harus aku usahakan lagi untuk menambal kerugian wkwkwk. 


Setiap aku ketemu temenku dan dia tahu tentang Penulis Muslim, aku bilang kalau mau rugi wkwkwkwk. Mereka mengapresiasi branding dan peningkatan followers dari Penulis Muslim pas ketemu ngobrol sama aku, tapi aku membalasnya dengan jawaban sedih wkwk. “Penulis Muslim mau rugi”.


Pas tanggal 29 Oktober aku cerita ke temenku, namun dia responnya berbeda. Hmm ya maklum dia sudah punya mindset pebisnis wkwkwk. Dia bilang, yaudah terima risiko, namanya awal mengawali, nggak semuanya mulus, untung. Kalau rugi, toh kamu punya dana darurat usaha dan bisa diminimalisir. Habis itu dia menghitungkan keuangan Penulis Muslim. Tuh bisa diminimalisir. Belum sampai rugi itu (meskipun sudah ambil dana darurat usaha haha). Akhirnya karena diomelin dan dibecandain wkwkwk aku bisa menerima keadaan. Soalnya wuih seminggu terakhir bulan Oktober itu pikiranku puyeng mikir mau rugi ini wkwk. 



Aku tetap bangkit dan memikirkan strategi biar tetap dapat peserta, setidaknya pemasukannya bisa nutup modal KBPM. Pas BAB (astagfirullah haha) juga aku sempat mikir gimana kalau aku ngajuin ke yayasan ya buat minta dana pendidikan. Soalnya ada salah satu temenku bilang, kamu nggak bisa Dev menjalankan non-profit tanpa sumber pendapatan lain. Sampai aku di titik itu mikir buat minta. Padahal aku tipe orang yang idealis, nggak mau minta-minta. Dibandingkan minta-minta, aku milih kerja lembur aja bagai kuda wkwkwkwk. Soalnya aku masih bisa untuk mengusahakannya. Tapi kemudian aku gak merealisasikan ide itu. Sebenarnya ide penawaran juga udaah ada sih, toh Penulis Muslim mudah banget dapetin peserta untuk event gratis.


Selama perjalanannya, aku juga merasa Penulis Muslim kehilangan identitasnya. Ya karena aku berusaha memaksa Penulis Muslim untuk memiliki sumber pendapatan dan modal sendiri dulu, baru merealisasikan visi sebenarnya. Namun ya realitanya berat bos. Aku bakal re-thinking again bagaimana setelah bulan November.


Buku ini bagus sih menurutku, soalnya isinya reminder yang bisa nampar-nampar diriku



Nah terus akhirnya aku mengambil keputusan banting harga kepada audience tertentu, tanpa meninggalkan strategi sebelumnya. Closing per hari ke 100 kontak tetap berjalan wuih wkwkwk. Alhamdulillah sekarang hari pendaftaran terakhir. Kami tetap menjalankan kelas menulis ini dengan peserta sementara 17 orang. Semoga masih bertambah hingga sore ini aamiin. Alhamdulilah biaya modal KBPM mampu tercover dengan laba yang menipis, gapapa. Yang penting event besar ini tetap berjalan dan freelance nggak jadi di-PHK wkwkwk. Biarlah modal Penulis Muslim yang rugi wkwkw. Setidaknya KBPM bisa berjalan. 


Strategi lebih detailnya, kalau kepo, yuk ngeteh yuk atau ngeboba yuk sama aku di Minuman Panda Time (usaha minumanku hiks)






You May Also Like

0 komentar