Powered by Blogger.

Coffee Break Panda

BY DEVANDA C.P.N

Melanjutkan postingan Allah Memberi Sesuai Kebutuhan Kita, Bukan Keinginan Bagian 2 yang sudah kelar sekali menulis, tapi aku nggak ndang upload soalnya berdalih sok sibuk wkwk. Buat yang kepo kesibukanku, kalian bisa baca tulisan ini.






5. Bisnis Fashion


Belajar - praktik terus kulakukan dalam berbisnis. Aku mencoba bisnis fashion. Kali ini aku melakukan uji coba di Instagram. Murni pake sosmed Instagram aja. Mau lihat hasilnya berhasil nggak? Hasilnya adalah tidak berhasil wkwk. Susah banget ya ternyata memulai usaha lewat Instagram saja. Akhirnya bisnis ini sempat terhenti, namun aku tetap bisa mengakali produk yang sudah kubeli tidak rugi karena tidak laku terjual. 


Ternyata aku mencoba melihat mengapa bisnis ini belum jalan. Karena mungkin aku belum siap ketika ada orderan banyak melalui sistem online dimana kita harus melakukan packing dan kirim barang. Aku melalui tahap tersebut di bisnis satunya yang akan kubahas di bawah ini. Tapi itu bisnisnys sistemnya pre-order dalam langsung dalam sekali pesanan, jadi sekalian packing dan anter ke jasa pengiriman. Lha bisnis fashion kan satuan. Gimana nanti manajemen admin, mengelola sistem packing, anter ke jasa pengiriman, dll wkkw. Ribet ya? Menurutku sepertinya iya wkwk. Jadi aku perlu persiapan manajemen dan lain-lain. 


Sebenarnya, aku dan temanku akan memulai kembali bisnis ini. Kami masih mempersiapkan produk. Doakan yah hehe dan mari kita lihat bagaimana hasilnya.


Baca juga: Rugi Biaya Sekolah


6. Bisnis Jasa


Meskipun aku tahu bisnis konveksi adalah bisnis jasa. Namun kali ini berbeda dari bisnis konveksi. Nah trial and error ini lagi-lagi hanya mengandalkan Instagram. Akibat kenekatanku, bisnis adalah bisnis yang berhasil hanya dengan mengandalkan platform Instagram. Akhirnya aku menemukan pola bisnis dalam case ini.


Aku tidak menyangka bisnis ini bisa berhasil. Namun, bukan bisnis kalau nggak ada masalah hehe. Aku menemui masalah serius yang tak terduga. Masalah terkait pelayanan. Wah gila sih, yang satu ini sempat bikin aku stress. Akhirnya aku dibantu sama temanku. Ugh terima kasih banyak yah. Di sini mengingatkanku kembali bahwa penting sekali untuk belajar fiqih muamalah. Aku belajar menghadapi keluhan pelanggan dan penyikapan secara tegas tentang jualanku. 


Pada bisnis kedua, aku tak menyangka jumlah pesanannya banyak banget euy.. Sumpah aku merasakan keberkahannya di dalamnya. Ya Allah benar-benar suatu keajaiban bagiku. Bahkan setelah penjualan selesai, masih ada yang mau pesan. Gila seh wkwk. Nah kalau disini tantangannya adalah pengelolaan keuangan. Untuk hal administratif aku bisa terapkan dari hasil belajarku di berbagai tempat bekerja.


Terus aku mikir, ternyata Allah memberikan kita sesuatu itu sesuai keperluan dan kemampuan kita ya. Sekarang mungkin Allah menganggap aku dan temanku mampu menerima pesanan sebanyak ini. Sehingga Allah memberikan kita penjualan terus menerus. Masya Allah.


Dari serentetan bisnis yang pernah kulakukan sebagai trial and error, aku belajar banyak hal. Rasanya itu kayak puzzle keterampilan dan skill-skill yang dibutuhkan dalam berwirausaha. Meskipun rangkaian puzzlenya masih amburadul dan belum lengkap, tapi semua itu memberikan banyak pelajaran dan rasa syukur serta terima kasih kepada diriku sendiri sudah mau berjuang sejauh ini wkwk. Ya perjalanan masih jauh, tuntutan untuk terus belajar juga semakin memanggilku. Karena masih banyak banget hal bisnis yang tidak kuketahui. Jadi yuk nikmati prosesnya ya diriku dan kawan-kawanku.


YEAY AKHIRNYA EPISODE INI SELESAI! Sebenarnya masih ada lanjutannya, karena sekarang aku bisnis minuman wkwk. Tapi aku ceritakan terpisah yaaa dan nunggu tiga bulan dulu baru bisa cerita wkwk. 


Semoga ada hikmah yang bisa diambl ya dari perjalanan ceritaku wkwkwk. Thanks udah mau baca sampai episode akhir ini....


Baca juga: Ketir Ketir Mau Rugi, Kepoin Apa yang Aku Lakukan!



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Setiap orang pasti punya tempat baca buku favoritnya. Ada yang nyaman membaca di rumah, kamar kos, alam bebas, kafe, perpustakaan, di perjalanan saat naik transportasi, hingga baca di mall.

 

Biasanya tempat mempengaruhi kenyamanan dalam membaca. Oleh karena itu, aku pengen berbagi nih tempat-tempat inspirasi yang cucok dan nyaman buat baca. Jangan duga tulisanku bakal kayak artikel-artikel SEO lain yaaa wkwkwk yang bakal bahas tempat-tempat mainstream, kayak kamar, meja belajar, dll wkwkw. Namun kali ini, aku bakal berbagi inspirasi tempat baca menarik di Kota Malang! Ikuti review-ku di bawah ini ya...

 

1. Hutan Kota Malabar



 


Kalian pernah nyobain belum sensasi baca buku di hutan kota? Nah kalau belum, sini aku ceritain. Salah satu hutan kota di Malang yang nyaman buat baca buku adalah Malabar. Karena banyak disediakan tempat duduk. Selain itu, suasananya sunyi, aroma segar, dan estetik buat foto wkwkwk.

 

Meskipun terletak di tengah kota, namun jalanan di sekitar hutan Malabar jarang dilewati kendaraan. Sehingga aku bisa mengatakan sepi. Udaranya segar, karena ya banyak pohon wkwkwk. 

 

Dulu aku sering ke sini bareng temen, buat diskusi buku, meet up, makan bareng kayak tamasya wkwk, atau sekedar ngobrol. Nah kali ini, aku kesini lagi untuk baca buku sebagai memenuhi tantangan Book Dragon wkwkwk. Sekaligus menjernihkan pikiran dari polusi kehidupan wkwkw #halah.

 

Kamu cukup bayar Rp2000 ke tukang parkir untuk bisa menikmati panorama hutan kota dan suasana membaca di alam bebas tapi nggak jauh dari kota. Kalau kamu jalan kaki dan tidak membawa kendaraan, maka tidak perlu bayar parkir Rp2000 alias gratis. Tapi, saranku bawa teman saya pas main ke sini biar seru dan aman gitu hehe.

 

2. Taman Bermain Nivea




 

Di seberang hutan Malabar, ada taman bermain yang bisa kamu jadikan referensi tamasya baca buku berikutnya. Suasananya tetap asri karena dikelilingi pepohonan dan jalan setapak yang rapi. 

 

Kamu bisa mencoba baca buku di wahana bermain yang memadai. Misalnya baca buku di ayunan hehe. Cuma jangan rebutan ya sama anak kecil. 

 

Dulu aku sering ngobrol, makan bersama, baca buku dan foto-foto di sini wkwk. Alternatif tempat nongkrong tanpa harus beli makan pas malam hari. Kalau di Malabar kan udah gelap, ntar ada apa hayoo.

 

Tiket masuknya seperti Hutan Malabar yaitu bayar parkir Rp2000 kalau bawa kendaraan bermotor. Syukur-syukur tukang parkirnya nggak ada, jadi gratis deh. Cuma modal bawa buku, kamu udah bisa baca sambil lihat anak-anak bermain.

 

3. Gazebo UB





Kampus UB ini kayak rumahku pulang wkwk. Soalnya betah banget dah di sini sampai malam wkwk. Nah jangan sangka hanya anak UB aja yang bisa narsis doang. Tapi kamu non-UB bisa narsis di gazebo UB sambil baca buku. Apalagi spot tempat duduk di UB nyaman, asri, dan instagramable.

 

Kamu bisa mencoba gazebo UB di perpustakaan sentral, gazebo Raden Wijaya dekat pintu masuk veteran, gazebo FIA, gazebo FEB, dan mana lagi ya anak UB??? Yuk bersuara di kolom komentar!

 

4. Perpustakaan Malang

 

Perpustakaan adalah tempat mainstream buat baca buku. Tapi bakal beda kalau kalian baca buku di perpustakaan Malang bareng aku wkwkwk. Perpustakaan Malang di lantai dua punya banyak spot ruang dan tempat baca yang nyaman. Mulai dari lesehan, sofa, hingga kursi dan meja. 

 

Suasana sepi, sumilir angin AC, dan aroma buku menjadi perpaduan yang sempurna untuk melahab bacaan. Apalagi kalau kamu duduk di tepi jendela, sekaligus bisa mengintip jalanan Ijen yang indah dari atas.

 

Sayangnya, kita harus bayar parkir di perpustakaan Malang. Nggak asik kan jadinya wkwk. Cuma fasilitas mushola, ruang baca anak, lahan parkir dan lain-lain tersedia kok.

 

5. Perpustakaan UB


Tidak hanya perpustakaan Kota Malang yang bisa dijadikan rekomendasi tempat baca, tetapi perpustakaan UB juga bisa lho! Walaupun yang bisa masuk cuma anak UB sih atau kamu minjem KTM anak UB wkwkwk.

 

Di Perpustakaan UB sendiri banyak banget spot baca yang bisa bikin leboh fokus. Mulai dari lesehan, kursi meja, sofa, bahkan kayak duduk tongkrongan di kafe ada wkwk.

 

Buat kamu yang belum bisa menikmati perpustakaan UB, bisa juga kok duduk di area gazebo perpustakaan UB buat baca buku. Kamu bakal ditemani suara air mancur dan tukang jajan yang lewat buat nemenin kamu ngemil buku.

 

6. Kafe





Namanya aja Malang, kota besar, pasti banyak kafe dan kedai kopi. Apalagi desain dan model kafe di Malang semakin estetik dan enak difoto wkwkwk. Jadi kamu jangan lewatkan kesempatan baca buku di kafe. 

 

Pilih kafe yang nyaman untukmu. Apakah kamu tipe pembaca yang bisa baca buku sambil dengerin musik atau harus sunyi sumilir. Beberapa kafe ada kok yang ruangannya tidak terjamah musik. Nah itu bisa kamu masukkan list tamasya baca buku hehe. 

 

Cuma ya baca buku di kafe nggak gratis. Kamu harus bayar, kecuali cuma nongkrong dan nggak beli kayak aku wkwkwk.

 

7. EJSC Co-Working Space   



    


Rekomendasi spot tempat baca terakhir di Kota Malang adalah EJSC. Mungkin jarang diketahui orang ya karena lokasinya ada di Kawasan Bakorwil Malang. Dikiranya cuma kantor pemerintah aja, tapi ternyata ada Co-Working Space yang terbuka untuk umum.

 

EJSC Merupakan penyedia layanan pemerintahan provinsi dan instansi vertikal (Government Super Corridor) serta sebagai wadah komunitas hingga UMKM untuk terhubung dan berkolaborasi (Community Super Corridor). Tempat ini menyediakan command center, classroom, meeting room, dan cafetaria. 

 

Waktu aku kesana buat ngerjain kerjaan, banyak para freelance yang memenuhi ruangan. Selain lokasinya nyaman, ber-AC, dan tersedia mini cafe, suasanya mendukung para freelancer untuk bekerja. Aku aja betah banget berlama-lama disini buat kerja, nulis, baca buku, dan aktivitas-aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi.

 

Langsung aja mampir ke Jl. Simpang Ijen No.2, Masuk Kawasan Bakorwil Malang buat baca buku.

 

Nah itulah beberapa rekomendasi dan ulasan tempat baca buku asyik dan seru di Kota Malang. Buktinya, aku sudah merasakannya lho, sekarang giliran kamu. Tempat-tempat di atas banyak dilakukan di luar rumah. Memang cocok untuk tipe pembaca yang lebih senang baca di luar rumah seperti diriku. 


#TantanganBookDragonCC

 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Entahlah aku suka foto candid asli, jadi ini ya yang jadi gambar utama wkwk


Selama setahun aku jarang mengumbar topik traveling atau jalan-jalan atau cerita receh wkwkwk. Ya karena memang tidak ada kejadian atau karena diriku malas mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan? Sebenarnya banyak ide tulisan blog terkait aktivitasku. Sayangnya aku belum sempat menulisnya karena masih berjuang mengatur waktu yang levelnya mulai naik wkwk. Tapi kali ini aku sempatkan menulis ketika Menulis Dini Hari sedang berlangsung.


Baca: Surabaya


Minggu lalu, akhirnya aku jalan-jalan ke luar kota di Bulan November Yeay. Aku pergi ke Surabaya untuk menghadiri sebuah pertemuan yang dinanti-nanti selama 10 bulan terakhir sepertinya. Kalau kamu setia mengikuti story instagramku, pastinya sudah bisa menebak atau kamu yang membaca tulisan hingga baris ini pasti juga sudah tau dari judulnya wkwkwk. Ah aku kebanyakan basa basi.


Career Class sedang mengadakan roadshow offline nih ke berbagai kota di Indonesia. Kota terdekat dari Malang adalah Surabaya. Sebenarnya Career Class Malang juga bakal hadir, hanya saja bapak kepala sekolah saja yang datang. Sedangkan kalau aku ingin bertemu secara langsung bersama ibu kepala sekolah Career Class alias Mbak Alia, ya harus pergi ke Surabaya, sebagai regional terdekat dari domisiliku.  


Singkat cerita aku sudah daftar kan. Eh tempat pertemuannya diganti (nggak apa-apa sih), tapi menu makanannya juga diganti dong yang mana aku lebih suka menu makanan pertama wkwk. Ya sudah disyukuri aja, daripada gak makan hayo. 


Awalnya aku dengan salah seorang temanku mau naik motor bareng, tapi ternyata harus pagi soalnya dia panitia roadshow wkwk. Sedangkan aku pagi masih kelas wkwkwk #ambis. Ya maklum semester 7 diriku masih ada kuliah wkwk. Akhirnya kami memutuskan naik kereta masing-masing dengan jadwal berbeda.


Nah akhir Oktober itu, otakku bekerja bahwa aku punya ide untuk memberikan kenang-kenangan. Agar pertemuan tersebut bisa menjadi kenangan mereka wkwkwk. Apalagi aku sebagai tukang ngasih hadiah pastinya senang kalau orang lain ikut senang dan merasa dihargai saat menerima sebuah hadiah. Aku kepikiran untuk memberikan botol minum tumblr. Tapi aku mikir gimana nanti bawanya yah. Akhirnya ide tersebut kulupakan sesaat karena otaknya sekarang mikir Penulis Muslim yang rugi wkwkwk. 


Tanggal 4 November, aku kepikiran lagi tentang proyek memberikan hadiah ini wkwk. Akhirnya aku punya ide dengan mengoptimalkan kemasan agar hadiah terasa eksklusif walaupun isinya seperti souvenir nikahan wkwkwk. Karena aku punya side-hustle Haeda alias penjual hadiah, souvenir dll, hal itu tidak cukup sulit bagiku dalam waktu terbatas untuk menyiapkannya. ((Ngomong di blog bisa gitu, kenyataannya wow wkwkwk)).


Seluruh produk sudah siap di hari Minggu (pertemuannya hari Senin, dadak H-1 baru nyiapin wkwk). Kecuali, kartu ucapan dan kertas background untuk gantungan kunci belum siap soalnya aku masih pakai jasa print, sebab aku nggak punya print. Sebenarnya ada cetakuy, tapi aku nggak kepikiran wkwkwk. Lha badalah hari Minggu toko-toko di Malang tuh pada tutup, hadeuh bikin susah. Akhirnya aku baru bisa bergerak itu ya hari Senin saat peralatan kertas sudah siap. 


Khawatir banget waktunya nggak cukup karena kekejar jadwal kereta. Tapi karena Devanda berpengalaman dalam urusan deadline wkwkwk, jadi ya dibisa-bisain wkwk. Hari Senin jam 8 pagi setelah aku menunaikan kewajiban kelas dan mengerjakan tugas kuliah, aku langsung cus berangkat untuk cetak kertas. Badalah, dokumen corel-ku nggak bisa dibuka di sana, dan orangnya nggak mau masukin file-ku ke corel. Akhirnya aku balik pulang ke rumah untuk edit tralala trilili. Pas aku balik, kata orangnya nggak bisa dipotong, soalnya nggak ada garis potong badalah banyak maunya nih. Akhirnya aku bilang nggak usah dipotong. Sambil nunggu selesai, aku cus ke gudangnya Ailsa untuk ambil pesanan hijab wkwk. Gak bisa diambil hari Minggu soalnya lagi-lagi tutup euy. Setelah itu anter es batu dan mengurus keperluan kecil my boba outlet sebelum kutinggal selama dua hari mungkin wkwk. Abis itu, balik untuk ambil cetakan.


Lha badalah aku terjebak macet di pasar. Soalnya tempat tinggalku jauh banget dari kota dan harus melewati kawasan kemacetan yang jalannya itu kuecil tapi arus transportasi padat. Aku sampai rumah jam 11-an. Padahal aku ada janji sama temenku untuk diantar ke stasiun jam 11.30 wkwk soalnya  dia ada kelas jam 12.00. Tapi aku belum siap wkwkw. Aku memutuskan untuk naik grab saja, tetapi temanku memaksa keadaan wkwkwk. Akhirnya secara kilat aku sedang bersiap-siap berangkat,, posisi temanku sedang OTW yang pengendara umum membutuhkan waktu 45 menit untuk sampai ke tempat tinggalku wkwk. Tapi dia berhasil sampai pukul 12.00 kurang wow seberapa cepatnya tuh. Kemudian aku diantar ke stasiun yang harus melewati arus jalanan macet lagi macet lagi. Wah gila sih ndredeg, emosi, dan pusing karena kejar-kejaran waktu. 


Setelah sampai di stasiun, aku langsung makan soalnya belum makan sejak pagi. Kemudian lanjut buat gunting-gunting wkwk. Aku suka sih sebenarnya melakukannya tanpa ada tekanan wkwk. Sampai nunggu kereta datang, sambil berdiri aku masih gunting-gunting kertas yang nggak bisa dipotong tadinya wkwkwk. Mantap gak tuh wkwkw. 


Masuk kereta, duduk, badalah (lagi) ada empat kursi hadap-hadapan penuh wkwkwk. Aku tak bisa bergerak dong alias packing. Tenanggg, seorang Devanda yang pede bisa mengatasinya. Di kursi sempit, aku bisa melakukan packing wkwkwk. Sambil diliatin orang-orang sekitar, ya bodo amat lah. Siapa tahu mereka kalau mau pesen souvenir bisa ke aku wkwk.


Behind The Scene Packing Cek Di Sini

Singkat cerita, packing kloter pertama sudah siap sebelum kereta berhenti. Packing kloter kulanjutkan pasca turun dari kereta. Aku mampir mushola stasiun kemudian melanjutkan packing. Dengan kekuatan super gercep, akhirnya selesai sebelum target. Kemudian aku berangkat naik gojek. Sebenarnya pengen dijemput aja, tapi siapa yang mau jemput wkwkwkw. 






Nah waktu perjalanan menuju Upnormal Nginden, aku ngelewatin hotel yang dulu pernah kesitu buat lomba zaman SMP. Ohhhh nostalgia dan terharu bisa lewatin hotel itu wkwkwk. Receh banget deh.


Setelah sampai, yeay Alhamdulilah bertemu teman-teman. Hadiah-hadiah tersebut disambut dengan riang gembira oleh teman-teman. Singkat cerita aku ngalor ngidul di lantai 1 buat kenalan wkwkwk sambil nunggu maghrib. Pas mau maghrib, aku ngelobi panitia buat dibolehin ke mushola dulu wkwk soalnya aku mikir, pasti tempat wudhu-nya antri, belum lagi kalau campur gimana dong. Alhamdulilah ternyata mushola-nya memadai Masya Allah. 


Setelah beribadah maghrib, aku duduk di tempat dudukku di pojokan. Ya aku sudah mengenal circle meja makanku dong wkwk. Tapi tak apa, mungkin Allah ingin lebih intens kita kenal satu sama lain eak eak.


Tiba waktunya, mbak Alia mulai memasuki ruangan dan acara dimulai. Mbak Alia bercerita tentang kehidupannya yang keras dan cerita-cerita unik yang baru kudengar kasusnya seperti itu. Meskipun demikian, pasti ada hikmah dan manfaat yang diperoleh dari seseorang bercerita. Nah pas acara berlangsung, Glolingo dapat orderan Alhamdulilah, yang mana permintaannya rumit wkwk. Aku harus ngelobi translator sana sini, sambil fokus ke acara.  


Maaf aku nggak bisa spill hikmah apa yang kudapat dari Mbak Alia soalnya aku nggak nyatet astagfirullah wkwk. 


Abis acara pastinya ya poto-poto, kenalan, ngobrol, tralala trilili. Terus aku dkk pulang kloter terakhir. Kayaknya aku dkk memang membersamai panitia ya wkwk. 


Pas pulang naik go car bareng mbak Rere dan Mbak Diah, ihuy selama perjalanan cerita-cerita asik dong. Hingga udah sampai kos Mbak Rere, ciwi-ciwi ini nggak pernah berhenti ngomong wkwkw. Ada ajaaa yang diceritain wkwk. Sampai aku nggak bisa bobok, padahal udah lebih jam 00. Hmm ya gimana aku sumuk wkwkw, aku susah hidup di tempat gerah. Kemudian CC dini hair beraksi, kita bangun pukul 03.00, pastinya bangun dengan serangkain drama wkwk.


Habis bangun aku langsung mandi soalnya nggak kuat nggak kuku nggak nana gerahnya wkwkwk. Abis itu ibadah dan cerita-cerita lagi wkwkwk sambil nunggu waktunya berangkat untuk sarapan wkwk.





Jadi teman-teman CC mau sarapan sebagai perjumpaan terakhir di tanggal itu wkwk. Lha badalah pas sampai di kedai bubur ayam, aku ada kelas zoom wkwkw. Yaudah deh nggak bisa ngobrol-ngobrol asik, tapi malah ngezoom. Tak apa, syukuri saja drama jadi mahasiswa wkwkw. Aku juga nggak bisa skip, soalnya udah absen 2x wkwkwwk. Dannn kami mahasiswa wajib on camera selama kelas berlangsung wkwkwk. Jadilah aku menepi di depan ruko dan pindah 2x soalnya rukonya buka wkwk.



Off cam bentar ah buat foto wkwkwk sungguh tak beradab diriku


Rupanya setelah sarapan, teman-teman mau lanjut main dong wkwk. Kukira bakal pulang. Pengen banget sih ikutan main, namun apa daya, aku memiliki tanggung jawab di Malang wkwkwk.


Ya sudah mari kita berlayar kembali ke peradaban wkwkwk.


Overall, aku senang banget bisa ketemu teman-teman CC, plus aku bisa memberikan kebahagian dan apresiasi kepada mereka melalui sebuah bingkisan kecil. Terima kasih teman-teman Career Class dan panitia yang the best ah.



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

 Melanjutkan postingan Allah Memberi Sesuai Kebutuhan Kita, Bukan Keinginan Bagian 1 yang sudah kelar sekali menulis, tapi aku nggak ndang upload soalnya berdalih sok sibuk wkwk. Buat yang kepo kesibukanku, kalian bisa baca tulisan ini.

3. Usaha Konveksi

Awal tahun 2020, aku memulai usaha konveksi bersama teman-temanku. Meskipun ending-nya sebagai side hustle tapi untungnya lumayan bisa bayar ukt sekarang haha. Tahun 2020 kami telah berusaha menawarkan ke penjuru negeri UB. Namun, adanya pandemi dadakan kayak tahu bulat, semuanya menyesuaikan dan adaptasi, lebih-lebih sih kaget ya.


Tahun 2020, cuma nyantol satu klien yang dikontak temanku. Tapi jumlahnya lumayan besar. Menawarkannya bulan Februari, deal-nya bulan Juli. Lama banget kan? Dibilang nih orang-orang masih kaget sama pandemi. Nggak apa-apa, toh mereka pesan jumlahnya banyak lho.


Akhirnya, pesanan pertama selesai. Aku tahu kami berjalan sangat lambat, tapi mari menikmati prosesnya. Setelah pesanan ini selesai, tiba-tiba temanku satunya bilang ada temannya yang pesan. Hal ini terjadi serupa, dia menawarkan ke temannya bulan Februari, deal-nya baru bulan November haha. Kemudian aku berpikir, oh bisnis itu seperti ini ya sedikit demi sedikit. Allah memberikan sesuai dengan porsi kemampuan kita. Bayangkan kalau mereka pesan bersamaan, kita pasti bakal ribet. Nah ini Allah Maha Baik! Setelah pesanan pertama selesai. Belum ada sebulan, pesanan masuk. Masya Allah. 


Bisnis ini berlanjut di awal tahun 2021, aku nggak mau ketinggalan seperti bulan 2020 dimana banyak lembaga menolak karena mereka terlanjur pesan. Aku dan temanku langsung mengincar target pasar yang berpotensi. Ya hasilnya banyak penolakan haha. Namanya juga nawarin, modal ngontak doang, kalau nggak jadi yaudah. Setidaknya dari 10 yang kita kontak, ada yang berhasil nyantol satu, ya kan?


Alhamdulilah, 2021 rezeki kami berlimpah. Banyak pesanan. Tapi ya bertahap. Lagi-lagi semua perlu kesabaran. Pesanan satu selesai, datang lagi pesanan berikutnya, dan seterusnya hingga saat ini. Alhamdulilah.


Lantas kemudian aku berpikir, semakin kesini, aku sama temanku semakin ahli dan paham dunia pertekstilan wkwkwk. Dulu pas awal-awal kita buta banget, nol ga ngerti apa-apa. Sekarang sedikit demi sedikit tahu. Ohhh jadi Allah itu memberikan kita sesuatu sesuai kebutuhan lagi dan lagi. Awal berdirinya, kita masih bingung, belum mengenal, nanti kalau banyak yang pesan bisa jadi kita repot wkwk. Sekarang banyak pesanan bertahap, kita semakin tahu dunia kain dan konveksi. Jadi cara bekerjanya begitu rupanya.

4. Usaha Cetakuy

Ya siapa circle-ku yang nggak kenal sama cetakuy? Namanya yang bagus ya, yaiya aku yang memberi nama hehe. Kan aku anaknya kreatif wkwk. Cetakuy merupakan bisnis print online dan percetakan. Hei! Aku jadi ingat kalau aku ingin membuat bisnis percetakan sekarang kayak notebook dll. Kenapa aku tidak memanfaatkan akun cetakuy ya? Wah menulis saja aku bisa mendapatkan secuil ide lho wkwkwk.


Nah Alhamdulilah bisnis ini berjalan. Nama kita mulai dikenal. Apalagi mahasiswa butuh jasa print dan mereka biasanya mager kan? Hehe. Ya namanya bisnis pasti ada masalah. Masalah kita waktu itu yakni kemampuan printer dan bahan bakar print-ku yang besar membuat kita rugi di awal wkwk. Padahal dikira laris manis lho dan udah untung. Ternyata dibalik banyaknya pemasukan, kita juga banyak pengeluaran, salah satunya di bahan baku print-ku berupa catridge bukan tinta.


Akhirnya bisnis ini terhenti karena COVID-19. Ya dosen atau guru siapa yang mau ngasih tugas diprint selama pandemi learning from home? Tapi kita masih terima orderan di awal-awal mengejutkan COVID-19 di Malang. Setelah itu, bisnis ini terhenti total. Mungkin aku akan mengaktifkan kembali untuk jualan notebook hehe.


Nah disini, tantanganku adalah mengelola keuangan dan memilih aset yang efektif dan efisien. Lagi-lagi aku masih gagal dalam mengelola keuangan. Jadi ya aku tahu kenapa Allah memberikan pembelajaran ini.


Bersambung...

Baca juga: Allah Memberi Sesuai Kebutuhan Kita, Bukan Keinginan Bagian 3
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Oktober aku vakum nulis, tapi banyak hal terjadi di bulan Oktober yang belum sempat ku dokumentasikan dalam bentuk tulisan. Kalau mau lihat dokumentasi bentuk video bisa cek my tik tok di sini.


Penampakan Trello Penulis Muslim



Nah, bersamaan banyak hal terjadi di bulan Oktober, aku juga ketar-ketir nih side-hustle-ku yang satu mau rugi. Soalnya nggak ada pemasukan sama sekali tapi pengeluarannya besar banget haha. Akibat keputusanku yang sembrono dengan dalih trial and error. Kalau dipikir juga, nyaliku senekad itu ya haha.


BISA PESAN KE AKU KALAU MAU HARGA PROMO YA HEHE



Penulis Muslim memang aku desain untuk banyak event selama tiga bulan. Harapannya semakin banyak event, semakin banyak pemasukan haha, astagfirullah, niatnya diluruskan hei wkwkwk.#canda. Nah ternyata setelah dievaluasi sebulan setengah (waktu bounding anak-anak), rupanya para peserta itu bingung saking banyak event Penulis Muslim wkwk. Karena aku gak bersinggungan langsung dengan peserta ya, aku nggak menyangka ternyata peserta bingung. Kayak, “Ini event yang mana ya kak?”, “yang kemarin itu gimana kelanjutan event-nya?” dan lain-lain. Padahal kita semaksimal mungkin sudah mencantumkan segala keterangan dan informasi dengan detail. Tapi mereka bingung wkwk.


Sejak pertengahan Oktober aku udah mulai melakukan closing lewat WA BLAST untuk menawarkan event Kelas Berkarya Penulis Muslim. Sebab event tersebut satu-satunya harapan kami untuk menanggulangi biaya operasional yang begitu besar haha. Selain itu, berkaca dari Batch 1, labanya cukup besar setara gaji PNS atau UMK Jakarta lah ya bisa dibilang wkwkwk. Sombong bet.


Jadinya sejak rilis publikasi, aku langsung melakukan optimasi marketing semaksimal mungkin dengan modal yang seadanya. Hampir setiap hari aku melakukan closing ke min. 100 kontak WA per hari. Namuh hasilnya nihil. Nggak ada yang daftar wkwk. Hingga tanggal 24 September itu yang daftar baru 2-3 gitu kalau aku nggak salah ingat. Alhamdulillah sih. 


Nah aku sudah ketar-ketir, meskipun kata temanku, “Alah masih 2 minggu lagi,”. Ya mungkin dia menenangkanku. Kemudian aku gunakan banyak strategi, mulai buat poster beragam dengan copywriting berbeda-beda. Dipromosikan di berbagai media (paid promote), strategi bundling harga, banting harga, DM target pasar, aktif cari audience dari kolom komentar kompetitor untuk ditawarin. Karena memang nggak pakai landing page kayak Batch 1, jadi ya harus bikin variasi kata-kata promosi. Broadcast di grup-grup kepenulisan. 


Sampai pada titik tanggal 31 Oktober 2021, yang daftar masih 3 orang guysss. Aku semakin ketar-ketir wkwkw. Aku sudah bikin planning untuk membatalkan acara kecuali kajian (hitung-hitung sedekah dari penulis muslim wkwk). Aku juga udah ancang-ancang ambil dana darurat lalu hitung berapa uang yang harus aku usahakan lagi untuk menambal kerugian wkwkwk. 


Setiap aku ketemu temenku dan dia tahu tentang Penulis Muslim, aku bilang kalau mau rugi wkwkwkwk. Mereka mengapresiasi branding dan peningkatan followers dari Penulis Muslim pas ketemu ngobrol sama aku, tapi aku membalasnya dengan jawaban sedih wkwk. “Penulis Muslim mau rugi”.


Pas tanggal 29 Oktober aku cerita ke temenku, namun dia responnya berbeda. Hmm ya maklum dia sudah punya mindset pebisnis wkwkwk. Dia bilang, yaudah terima risiko, namanya awal mengawali, nggak semuanya mulus, untung. Kalau rugi, toh kamu punya dana darurat usaha dan bisa diminimalisir. Habis itu dia menghitungkan keuangan Penulis Muslim. Tuh bisa diminimalisir. Belum sampai rugi itu (meskipun sudah ambil dana darurat usaha haha). Akhirnya karena diomelin dan dibecandain wkwkwk aku bisa menerima keadaan. Soalnya wuih seminggu terakhir bulan Oktober itu pikiranku puyeng mikir mau rugi ini wkwk. 



Aku tetap bangkit dan memikirkan strategi biar tetap dapat peserta, setidaknya pemasukannya bisa nutup modal KBPM. Pas BAB (astagfirullah haha) juga aku sempat mikir gimana kalau aku ngajuin ke yayasan ya buat minta dana pendidikan. Soalnya ada salah satu temenku bilang, kamu nggak bisa Dev menjalankan non-profit tanpa sumber pendapatan lain. Sampai aku di titik itu mikir buat minta. Padahal aku tipe orang yang idealis, nggak mau minta-minta. Dibandingkan minta-minta, aku milih kerja lembur aja bagai kuda wkwkwkwk. Soalnya aku masih bisa untuk mengusahakannya. Tapi kemudian aku gak merealisasikan ide itu. Sebenarnya ide penawaran juga udaah ada sih, toh Penulis Muslim mudah banget dapetin peserta untuk event gratis.


Selama perjalanannya, aku juga merasa Penulis Muslim kehilangan identitasnya. Ya karena aku berusaha memaksa Penulis Muslim untuk memiliki sumber pendapatan dan modal sendiri dulu, baru merealisasikan visi sebenarnya. Namun ya realitanya berat bos. Aku bakal re-thinking again bagaimana setelah bulan November.


Buku ini bagus sih menurutku, soalnya isinya reminder yang bisa nampar-nampar diriku



Nah terus akhirnya aku mengambil keputusan banting harga kepada audience tertentu, tanpa meninggalkan strategi sebelumnya. Closing per hari ke 100 kontak tetap berjalan wuih wkwkwk. Alhamdulillah sekarang hari pendaftaran terakhir. Kami tetap menjalankan kelas menulis ini dengan peserta sementara 17 orang. Semoga masih bertambah hingga sore ini aamiin. Alhamdulilah biaya modal KBPM mampu tercover dengan laba yang menipis, gapapa. Yang penting event besar ini tetap berjalan dan freelance nggak jadi di-PHK wkwkwk. Biarlah modal Penulis Muslim yang rugi wkwkw. Setidaknya KBPM bisa berjalan. 


Strategi lebih detailnya, kalau kepo, yuk ngeteh yuk atau ngeboba yuk sama aku di Minuman Panda Time (usaha minumanku hiks)






Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Nggak kerasa banget ya kita sudah menginjak bulan September 2021, bulan ke-9 di tahun 2021. Hmm kalau begitu sudah ngapain aja selama tiga perempat tahun kemarin?


Alhamdulilah banyak hal yang aku jalani dan lalui selama 6 bulan kemarin. Mulai dari dunia perkariran, usaha yang banyak pesanan, dan kegelisahan-kegelisahan atas apa yang dilakukan ea ea wkwk. 


Awal bulan, aku sudah terjun di dunia profesional sebagai pembelajar bukan pekerja karena ilmu dan pengalamanku sangat minim. Tapi kalau ditanya, aku melakukannya atas dasar karena target biar punya pengalaman dan uang pastinya hoho. 


Bulan Januari 2021, tepatnya mulai tanggal 1, aku mulai magang di Glolingo sebagai content writer. Sebenarnya ini magang kampus untuk memenuhi sks gitu hehe. Rencananya kan awal tahun aku mau fokus buat akademik yaitu memaksimalkan belajar di tempat magang. Nggak mikirin duit pas itu, tapi sempat galau nggak ada pemasukan mana aku habis resign kan dari pekerjaan sebelumnya. Eh terus ternyata di sini aku merasa melakukan tugas-tugas secara effortless wkwkwk. Nggak tau ya ini bagiku terlalu mudah atau bagaimana mengingat aku kan punya pengalaman nulis dan ilmu SEO juga.


Karena aku nggak bisa hidup dengan selow dan kesibukan hanya satu saja, akhirnya aku mendaftarkan diri magang di cmlabs. Sebenarnya pengen daftar jadi full time, tapi persyaratannya harus bisa bekerja full time ((yaiyalah)). Sebab aku belum siap, jadi ya daftar magang aja.


Very Unexpected, Gais! Rupanya karirku di cmlabs wow bagiku gatau bagi cmlabs wkwkkwk. Bahkan uang saku yang diberikan juga unpredictable wkwk. “Ini mah kayak gajiku di pekerjaan sebelumnya,” ujarku senang. Ini baru magang aku sudah digaji sama dengan ketika aku bekerja. Lalu kontrak magangku yang awalnya hanya tiga bulan, diperpanjang hingga Juli, eh diperpanjang lagi sampai Agustus karena alasan tertentu.


Dari cmlabs, aku belajar banyak hal dimana ia sebuah start up namun aku sangat respect dengan sistem dan profesionalitas yang dibangun. Struktur dan manajemen juga sangat baik. Berkat karir cmlabs pula walau magang, di tahun 2021 aku selalu menulis. Bahkan setiap harinya aku menulis, sejak 1 Januari hingga 31 Agustus 2021 gess, (kecuali weekend). Itu pencapaianku yang luar biasa sih menurutku. Kalau dikumpulkan bisa jadi buku wkwkwk.


Sekarang udah selesai magangnya, jadinya ya aku masih berusaha menulis walau tidak setiap hari. Setidaknya dua hari sekali. Karena aku anaknya terstruktur, jadi sekarang alasannya masih nyusun kurikulum menulisku hehe. Eh tapi kalian bisa lho ikut "Subuh Menulis" disitu ada aku yang raji menulis tiap jumat subuh hehe. Ntar kapan-kapan aku buat tulisan ya tentang Subuh Menulis. Soalnya kayak magic gituuuuuu.


Balik ke topik....

Namun di tengah-tengah, aku sempat melalang buana di start up lainnya wkwk. Kayaknya ini aku ga puas dan ga bisa diem ya wkwk. Setelah glolingo selesai, aku cuma magang di cmlabs aja dong. Itu kayak bukan aku banget wkwk. Singkat cerita, aku masuk ke sebuah start up yang penuh dengan tekanan, menguras pikiran, hati, dan waktu pastinya. Aku cukup kecewa, apalagi gaji yang diberikan wkwk (realistis aja). Akhirnya aku hanya bertahan satu bulan.


Untuk cerita lengkapnya kamu bisa baca di sini gess…


Baca: Februari-ku kayak lari marathon woiii


Bulan Maret, tepatnya setelah aku resign, sore aku mendapat tawaran pekerjaan di sebuah start up sebagai freelance. Aku menerimanya hingga saat ini. Namun karena tuntutan dan pergeseran prioritas membuatku tidak maksimal. Entah lah aku akan bertahan sampai kapan…


Pada bulan Juli, aku ditawarkan dari perusahaan tempat magangku itu untuk melamar pekerjaan content writer full time. Agak-agak bimbang, karena bulan September aku sudah ada rencana. Tapi di sisi lain, pengen juga nerima soalnya kan dapat gaji xixixi. Akhirnya, hasilnya ada di postingan ini hehe.


Baca: Aku Ingin Merasakan Bersemedi Sebelum Melepas Status Mahasiswa


Nah dari pengalamanku bekerja di 4 start up, ternyata materi yang disampaikan oleh Career Class sangat relate dengan yang kurasakan. Aku akui, bekerja di start up itu kurang bisa menjamin kehidupan SDM-nya. Tapi kalau yang di cmlabs, mereka sudah memberikan gaji yang lebih tinggi daripada start up lain tempatku bekerja sebelumnya. Jaminan terhadap SDM juga diberikan. Meski begitu, tetap saja aku menganggap akan sulit untuk reach kehidupan yang “aman” bagi yang sudah berkeluarga. Kalau di go-jek mungkin berbeda ya. Tapi budaya dan suasananya berbeda sekali. Semua orang-orangnya berambisis dan di start up hanya dalam waktu setahun, karyawan bisa mendapat posisi “head of-” wkwk. Kayaknya wow easily banget gitu loh.


Tapi dari kekurangan itu semua, aku belajar banyak hal dari mereka. Pengalaman bekerja di start up merupakan bekalku untuk memulai sistem dari bawah ketika berbisnis. Aku telah menerapkannya di usaha yang sekarang, namun masih perlahan. Nah, next aku ingin coba deh magang atau kerja di corporate atau perusahaan gitu wkwk. Pastinya cakupannya lebih luas, budaya berbeda, sistemnya lebih terstruktur mengingat jumlah SDM-nya sudah banyak banget.


Terlepas dari apa yang telah terjadi dan kualami, aku bersyukur mendapatkan pengalaman berharga seperti itu. Aku yakin, Allah itu memberikan sesuatu kepada kita sesuai kebutuhan. Hal-hal yang telah diberikan oleh Allah berupa pengalaman di atas adalah bekalku untuk memulai usaha dan membentuk sistem. Berikutnya, aku membutuhkan sistem yang jauh lebih besar untuk mengembangkan usahaku, Ya Allah, jadi tolong titipkan dan kuatkan kepadaku amanah di tempat terbaik selanjutnya. aamiin wkkw ((minta)) Aamiin-in yuk pembaca setiaku hehe




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me
Hallo, I'm Devanda! Seorang pelajar absurd yang nyasar di platform digital bernama blog dan suka ngoceh random dalam bentuk tulisan. Yuk kepoin blog aku dan berteman, berdiskusi bersama lewat dm ig: @pandamonokurobo atau drop ur email on devancpn30@gmail.com [Klik gambar selengkapnya]

Klik Follow dong biar seneng

Blogger Perempuan

Follow Sosmedku dongs

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Postingan Populer

  • Me Time
    Salah satu hikmah yang saya ambil saat saya sedang sakit di bulan November 2019 adalah tentang me time. Selama saya sakit kan goler-go...
  • OSPEK Part II: Maba Rebel
    Hari kedua ospek di bulan Agustus di usung oleh fakultas. Yaaaa ospeknya begitulah. Aku jarang main-main sama temen sejurusan waktu sebe...
  • Tentang ‘tempat keberpihakkanku’
    Bagiku ‘tempat keberpihakkanku’ selalu ada yang menarik. Mungkin bukan aku saja, beberapa orang yang belum (berani) memutuskan kebe...

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ▼  2021 (41)
    • ▼  November 2021 (5)
      • Allah Memberi Sesuai Kebutuhan Kita, Bukan Keingin...
      • 7 Inspirasi Tempat Baca di Kota Malang, Dijamin Ga...
      • Meet Up Offline Career Class 2021 Chapter Surabaya
      • Allah Memberi Sesuai Kebutuhan Kita, Bukan Keingin...
      • Ketar-Ketir Mau Rugi, Kepoin Apa yang Aku Lakukan!
    • ►  September 2021 (2)
      • Gimana rasanya kerja di 4 start up selama 8 bulan?
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (1)
    • ►  May 2021 (25)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (1)
    • ►  January 2021 (1)
  • ►  2020 (75)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  August 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  May 2020 (19)
    • ►  April 2020 (15)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (27)
  • ►  2019 (19)
    • ►  August 2019 (1)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  June 2019 (2)
    • ►  May 2019 (1)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  March 2019 (1)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (11)
  • ►  2018 (35)
    • ►  December 2018 (15)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  October 2018 (2)
    • ►  September 2018 (1)
    • ►  August 2018 (4)
    • ►  July 2018 (8)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (3)
  • ►  2017 (3)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  November 2017 (1)

Categories

  • #30daysBPN
  • cerita receh
  • Curhat
  • Event
  • life
  • Makanan
  • Opini
  • parenting
  • review
  • Sejarah
  • semester 1

Kenalan dulu dong

Devanda C.P.N
View my complete profile

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates