Kisah Di Balik #CintaRupiah

by - December 23, 2017

Gambar terkait
Source: google.com

Sebagai warga negara, rasa cinta dan loyal terhadap tanah air dapat diwujudkan dalam banyak hal. Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan tiap warga negara yaitu dengan mencintai rupiah. Rupiah merupakan nilai mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Mungkin terlihat sepele, namun penting bagi setiap rakyat Indonesia untuk mencintai rupiah.

Memangnya apa sih pentingnya sebuah slogan #CintaRupiah? Dari tahun 1998 hingga saat ini, kampanye #CintaRupiah tetap digemparkan. Tak lupa  Bank Indonesia juga berupaya keras dengan berbagai ide yang inovatif untuk mengkampanyekan #CintaRupiah hingga membuat event terkait #CintaRupiah ini. Sebenarnya alasan apakah dibalik sebuah slogan #CintaRupiah?

Dilansir dari detik.com, bahwa ternyata belum seluruh wilayah Indonesia telah menggunakan mata uang rupiah sebagai alat transaksi. Transaksi-transaksi perdagangan masyarakat Indonesia yang menggunakan rupiah di perbatasan dengan Malaysia, Papua New Guinea, hingga Timor Leste nyaris minim. Padahal dalam UU No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, mengamanatkan bahwa semua transaksi di seluruh wilayah Indonesia wajib menggunakan rupiah.

Sebagai contoh, transaksi jual beli di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste di Atambua menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan rupiah justru tak laku. Hal-hal semacam ini juga terjadi di wilayah-wilayah perbatasan lainnya di Indonesia, antara lain di Pulau Miangas, Sulawesi Utara. Penggunaan mata uang asing seperti Peso Filipina menjadi hal yang biasa, sedangkan rupiah sebagai mata uang Indonesia jarang digunakan.

Apabila masalah seperti ini semakin meluas maka akan berdampak buruk terhadap rupiah dan kestabilan ekonomi. Akibatnya rupiah akan melemah dan semakin berkurang nilainya. Akhirnya rupiah tidak digunakan lagi dalam bertransaksi dan nilai rupiah menjadi tidak bernilai. 

Hal tersebut tentunya harus segera dicegah. Oleh karena mengapa aksi #CintaRupiah perlu dibangun kembali. Agar Negara Indonesia tidak kehilangan identitas bangsa dalam hal mata uang rupiah.

Aksi #CintaRupiah BI melalui Minisite Rupiah

Saat ini upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam mengenalkan lebih jauh mengenai rupiah kepada masyarakat, salah satunya dengan program “Minisite Rupiah”. Program ini merupakan ide cemerlang yang diluncurkan Bank Indonesia pada tahun 2017 iniMinisite Rupiah berisi berbagai materi terkait rupiah. Contohnya saja, Program Kampanye 3D, “Dilihat, Diraba, Diterawang”, yang merupakan slogan untuk mengidentifikasikan ciri keaslian uang rupiah. Agar masyarakat dapat mengenali keaslian uang rupiah, sehingga terhindar dari pemalsuan uang.

Minisite Rupiah juga membahas lengkap terkait uang rupiah yang cacat, seperti sobek, uang kertas bersambung, ataupun banyak coretan pada uang rupiah. Intinya, dengan Minisite Rupiah, diharapkan masyarakat dapat mengenal lebih dekat rupiah sebagai mata uang Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda melalui dunia pendidikan. Para guru diharapkan menggunakan Minisite Rupiah sebagai materi ajar dalam mengenalkan lebih dalam terkait rupiah sehingga dapat memunculkan rasa cinta terhadap rupiah.

Aksi #CintaRupiah BI melalui BI Goes to Campus


Hasil gambar untuk bi goes to campus uii
Source: google.com

Upaya Bank Indonesia dalam meningkatkan kecintaan terhadap rupiah juga dilakukan dengan kegiatan BI Goes to Campus. Kegiatan ini merupakan roadshow di beberapa kampus Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Terkait peningkatan teknologi dalam mendorong ekonomi, BI mendorong program pembayaran nontunai, dengan begitu akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam ekonomi.

Selain itu, kegiatan BIGTC ini merupakan salah satu cara untuk mengenalkan gerakan cinta rupiah dan mengajak masyarakat dunia kampus agar mengerti bagaimana rupiah dikelola, dicetak dan diedarkan dan bagaimana memelihara uang itu sendiri.

Melalui BI Goes to Campus, Bank Indonesia juga menitipkan pesan kepada para mahasiswa agar tidak menganggap remeh rupiah dan lebih menghargai rupiah. Ditambah sosialisasi terkait pengenalan lebih jauh gambar pahlawan yang tergambar di uang kertas rupiah, sebagai bentuk pengenalan dan penghargaan pahlawan yang telah berjasa bagi Indonesia.

Budi Hanoto juga mengungkapkan bahwa dalam kegiatan tersebut akan diserahterimakan pelayanan BI kepada kampus yaitu BI Corner. Yakni merupakan fasilitas pojok baca perpustakaan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan generasi muda terkait ekonomi.

Kegiatan BI GTC 2017 akan dilaksanakan di tujuh kampus di enam kota di tanah air. Ketujuh kampus tersebut yakni Universitas Mulawarman (3-4/11), UII (6/11), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) (7/11), Universitas Samratulangi (17-18/11), Institut Teknologi Sepuluh November (21-22/11), Universitas Udayana (29-30/11), serta Universitas Andalas (5-6/12).

Aksi #CintaRupiah Versi-mu.

Gunakan selalu mata uang rupiah sebagai alat pembayaran di seluruh wilayah Indonesia. Sederhana tapi pasti.

Rupiah adalah mata uang Indonesia, yang tentunya menjadi identitas bangsa. Dengan mencintai rupiah artinya warga negara terus-menerus menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Berakibat pada rupiah yang semakin menguat, karena mata uang asing ditukarkan dengan rupiah.

Apabila rupiah menguat akan berdampak pada bursa saham. Indeks saham gabungan di bursa saham menjadi akan pula menguat.

Menguatnya rupiah juga dipengaruhi oleh ekspor-impor Indonesia. Semakin banyak Indonesia melakukan ekspor, maka rupiah akan pula semakin kuat. Karena dapat menambah devisa negara. Sebaliknya, apabila terlalu banyak melalukan impor, justru rupiah akan melemah.

Dampak besar mencintai rupiah akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebab pertumbuhan ekonomi adalah sebagai acuan nilai tukar rupiah. Dengan melakukan transaksi atau pembayaran menggunakan rupiah secara terus menerus di wilayah NKRI, maka perdagangan negara meningkat. Sehingga pendapatan per kapita pun juga meningkat. Akibatnya pertumbuhan ekonomi meningkat dan rupiah memiliki nilai yang kuat.

Sebagai warga negara yang loyal, kita juga harus selalu medukung dan menghargai program-program yang dicanangkan Bank Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan kecintaan rupiah. Sudah sepatutnya kita juga ikut andil dalam program-program BI terkait rupiah. Sederhananya dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan BI, seperti Minisite Rupiah.

Source: bi.go.id


Terakhir yang tak kalah penting, jika kita sudah mengatakan dan beraksi dalam #CintaRupiah artinya kita juga telah mencintai secara fisik uang rupiah itu. Sehingga sudah sepatutnya kita menjaga fisik uang rupiah dari kecacatan. Jangan dicoret, dilipat, dan jangan sampai sobek apalagi disambung dengan isolasi atau stapler, atau bahkan jangan sampai dipalsu.


“Cintai Rupiah, gunakan selalu rupiah.”  





BY 
DEVANDA C.P.N


You May Also Like

0 komentar