Powered by Blogger.

Coffee Break Panda

BY DEVANDA C.P.N

DEVANDA CANDRA PUTRI NUGRAHA
NGANJUK, JAWA TIMUR


Sesuai artinya, saat kita berbicara tentang Purbakala, masa lalu atau zaman dahulu menjadi topik perbincangan. Purbakala tak selalu identik dengan zaman kuno atau situs-situs sejarah seperti candi, punden, atau bangunan batu lainnya. Sejarah atau kajian masa lampau yang berkaitan dengan manusia dapat dijadikan topik saat berbicara mengenai Purbakala, sebab telah terjadi di masa lalu.

Berulang kali bapak ibu guru mengatakan ‘Jas Merah’-Jangan lupakan sejarah pada pelajar Indonesia tapi itu hanya melintas saja dari telinga kiri ke kanan. Kebanyakan pelajar Indonesia sangat tidak bernafsu saat seorang guru bercengkerama mengapa Perang Diponegoro tak kunjung selesai sampai 5 tahun lamanya. Mereka begitu malas dengan bacaan panjang kali lebar kali tinggi yang mengulas peristiwa masa lalu.

Namun berbeda kisah, ceritaku bersama sejarah tak seburuk itu. Walaupun sejarah kedengarannya sangat membosankan, tapi membaca atau belajar sejarah sudah menjadi teman baik dengan diriku. Tepatnya sejak kelas 5 SD, tatkala kisah Cornelius de Houtman menginjakan kaki di bumi Indonesia sampai Konferensi Meja Bundar menjadi ajang isitimewa bagi Indonesia. Sejak itulah sejarah mulai meracuni pikiran dan kehidupanku. Antusiasme dalam membaca dan merenungi sejarah-sejarah yang pernah terjadi di tanah air tak kunjung reda. Tak pernah bosan atau malasnya aku membaca perjalanan pahit bagaimana bangsa ini dapat bertahan hidup hingga era milenial. Deretan angka tahun dalam timeline sejarah memang tidak sanggup aku ingat tapi proses perjalanan negeri ini setidaknya aku tau sebagai penghuninya.

Kebiasaanku bersenandung dengan buku atau bacaan sejarah semakin menjalar dengan kepo akan sejarah negara lain. Karena Kisah Anantasia dan Rasputin yang melegenda di tanah Rusia membuat aku jatuh hati dengan berbagai sejarah yang ada di negara Rusia ini. Diperparah dengan kisah kekejaman Hitler membuat bahan bacaanku sampai pada sejarah Perang Dunia dan semakin kepo akan sejarah-sejarah di belahan dunia ini.

Lambat laun sampailah keingintahuanku pada sejarah kuno seperti Kekaisaran Yunani, kehidupan para filsuf kuno, dan amazing-nya kisah Kekaisaran Ottoman menjadi perhatian utama saat perjalanan hidup Muhammad Al Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel benar-benar melekat pada ingatanku. Sejak saat itu aku jatuh hati dengan Turki dan sejarahnya.

Mirisnya, pengetahuan sejarah para tokoh muslim baru aku tekuni setelah sejarah Konstantinopel takluk di tangan Al Fatih. Setelah itu, sejarah islam menjadi perhatian utamaku. Masa aku tidak kenal dengan Rasulku sendiri, tidak kenal sejarah agamaku sendiri? Pertanyaan ini yang terus mendorong aku untuk terus belajar sejarah islam. Benar saja, sejarah dalam islam tak pernah ada habisnya dan tak berhenti membuat aku terkejut di setiap kisahnya.

Setelah aku bercerita perjalanan diriku bersama sejarah, pertanyaan yang muncul adalah alasan terkuat apa yang membuat seorang Devanda Candra Putri Nugraha betah berlama-lama dengan bacaan masa silam yang membosankan?

Menurutku, belajar sejarah yang pasti dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang kemudian informasi yang kita dapat itu bisa saja kita terapkan dalam kehidupan saat ini. Misalkan, bagaimana bisa Sultan Mehmed II memindahkan 70 kapal dari Selat Bhosporus sampai Golden Horn melalui DARATAN dalam SATU MALAM?

Mengetahui sejarah dapat memunculkan rasa motivasi dan semangat. Dalam sejarah peradaban manusia, kita bisa menelusuri siapa penguasa terkuat pada zamannya. Katakanlah Persia ketika dinasti Achaemenid (550 SM- 330 SM), Kekaisaran Romawi (50 SM- 300 M), Kekhalifahan Ottoman (abad 16-17), dan kini Amerika Serikat di zaman modern (1991-sekarang). Semua kerajaan atau peradaban tersebut bisa dikatakan sebagai penguasa terkuat pada zamannya.

Selanjutnya sebagai peningkatan iman. Kalau belajar sejarah islam, aku yakin setidaknya iman dapat meningkatkan melalui kisah heroik dari tokoh muslim. Misal, Sultan Mehmed II yang namanya dikenal saat dia berusia 21 tahun karena berhasil menaklukan Konstantinopel. Bahwa beliau tidak pernah meninggalkan salat rawatib selama hidupnya. Hal ini bisa dijadikan pelajaran buat generasi selanjutnya yang mau berpikir.

Lalu muncul pertanyaan: Apa yang membuat mereka bisa menjadi penguasa terkuat? Bagaimana mereka bisa memiliki sistem pertahanan yang kokoh dari serangan musuh? Bagaimana caranya mereka bisa menguasai ekonomi dan perdagangan? Bagaimana mereka bisa memiliki pengetahuan & teknologi tercanggih di zamannya? Mengapa mereka bisa jauh lebih maju dan melampaui peradaban lain pada zamannya? Jawabannya tentu sangat panjang dan berbeda-beda pada tiap persoalan. Dan jika ingin tau jawabannya belajarlah sejarah.

Percayalah, mempelajari sejarah tak akan ada habisnya dan rekam jejak kehidupan bumi ini akan terus tergores dalam balutan sejarah. Seperti tinta yang belum berhenti untuk terus mengabadikan sejarah kehidupan ini. Pengetahuanku akan sejarah masih terbatas pada segores tinta pada garis 5 cm. Tapi perjalanan aku, purbakala, dan sejarah tidak pernah berhenti.







Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Aku punya kenalan, seorang cewek. Tak perlulah aku menyebut statusnya dengan diriku. Yang penting dia adalah kenalanku. Di luar sana banyak daftar hitam dengan serentetan kenakalan yang telah ia lakukan. Aku nggak tau pasti nakalnya seperti apa, karena denganku dia selalu baik. Tapi banyak orang yang mengatakan dia lebih dikenal kenakalannya.

Ujung-ujungnya apapun yang terjadi, aku adalah tempat terakhir dia bersandar di kala tidak ada orang yang mau mendengarkan kegalauannya. Singkatnya, dia selalu kembali ke aku waktu ada masalah. 

Sebelumnya aku tak pernah berpikir dia memanfaatkan aku. No! Bahkan bila tidak mendengar celetukan macam itu saya tak pernah berpikir bahwa saya adalah tempat pelampiasan. Pikiran saya berusaha meminimalisir pikiran-pikiran negatif semacam itu. Nggak jarang juga dia memang sering sekali buat aku kesal banget dan itupun berulang-ulang namun tidak sampai ke hati. Pernah satu kali dia berkata kasar-misuh kepadaku dan hatiku langsung jleb. Tapi entah kenapa hati ini terus ingin memaafkan dan menolongnya. Tak tega meninggalkannya dengan sejuta masalah yang terus menghadangnya. Untung saja dia wanita yang tegar. Kalau aku diposisi dia pasti aku udah keok duluan, nggak akan setegar itu. Mungkin aku juga nggak akan sesabar dia menghadapi kehidupannya yang pahit.

Pernah dia bercerita ke aku terkait pertemanannya atau sahabatlah. Suatu ketika mereka bertengkar, perempuan ini sampai nangis, dan sampai ngalah walau dicuekin sahabatnya tiap dia chat. I think that what? Baper amat, cuma perkara teman aja sampai nangis. Tapi setelah itu saya berpikir itulahh kenapa I dont have a best friend-bener-bener-sahabat-sejati-setia-selalu. Jika aku di posisinya yaudah kalau marah nanti juga balik-balik sendiri. Mungkin karena aku adalah perempuan yang feelingnya kurang dapat. Kalau temanku bilang sih, “Deva kalau ngomong pakai otak, kurang pakai perasaan”. Bener juga, aku belajar dari perempuan ini tentang bagaimana perasaan seorang cewek meskipun aku ya cewek. Aku belajar dari perempuan ini dia tetap menjaga perasaan sahabatnya, tetap perhatian, dan nggak nyerah gitu aja dalam pertemanan. Dari dulu aku memang perhatian sama temen, tapi kurang ngena perasaannya, dan lebih menggunakan otak saat berbicara sama temen. Alhasil aku mudah nyerah dalam hal pertemanan. Maksudnya, ya itu nggak penting-penting amatlah pikirku kala itu, yang penting udah beri solusi. But it’s not right gaess. Perempuan ngeluh atau curhat ke kita nggak butuh solusi. Mereka butuh wadah yang siap menampung cerita mereka. Mereka butuh orang yang mau mendengarkan. Mereka butuh perhatian kita saat mereka bercerita, bukan solusi. (Kapan-kapan saya bahas tentang perempuan ya, habis kelar baca buku “Woman from Venus & Man from Mars”).

Tapi karena perempuan ini aku jadi sadar untuk lebih menghargai teman dengan perasaan terutama sesama perempuan. Itulah kenapa aku belajar lebay, baper, dan sekarang jadi baperan wqwq. Dari perempuan ini aku bisa menggunakan perasaan dengan baik.

Kadang aku bingung sendiri sama perempuan ini, disisi lain she is very annoying, di lain sisi dia sangat baik kepada temannya. Aku pun belajar banyak hal darinya tentang perasaan, perempuan, dan pertemanan. Aku tak tau harus menyebutnya sebutan apa. Tak tau harus mendeksripsikannya seperti apa. Dia seperti tidak terdefinisikan.Kadang sangat mengesalkan dan menjengkelkan minta ampun, kadang kasihan juga, kadang ada benernya sikapnya. Hadeuh.

Kalau dipikir-pikir lagi ya itulah manusia, dengan segala kekurangan dan kelebihan. Nggak ada yang sempurna. Sebrengsek-brengseknya preman, mereka tetap ada sisi baiknya. Apalagi preman cewek, mereka juga masih punya perasaanlah. Seperti filososfi dari Cina, hidup seperti yin dan yang.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Buat temen-temen yang pernah sebangku dengan saya mungkin sering kali lihat saya lebih asyik sama kertas-kertas kecil daripada dengerin guru bahasa indonesia wqwq (maafkan saya bapak dan ibu guru yang terhormat). Nggak jarang temen saya mudah terpengaruh buat kepoin saya asyik ngapain dan bolak-balik pinjam pulpen warna ke Rezha (teman sebangku saya kelas 12). Yha, sejak PR, tugas, dan sederet kewajiban pelajar SMA membludak membuat memori ingatan saya tidak cukup buat nampung itu semua. Alhasil, saya harus menumpahkan itu semua pada list-list yang saya catat di kertas kecil-kecil.

Berasa hidup ada arahannya dan target yang harus terpenuhi kalau menuangkan semua to-do-list ke tulisan yang bisa dilihat langsung ngga cuma di angan-angan aja. Setidaknya waktu kita buat mikir “mau ngapain ya habis ini” bisa tergantikan dengan eksekusi nyata. 

Nah selama perjalanan buat list-list begitu yang sangat sederhana, rasanya sangat kurang efektif dan menguras waktu banyak padahal cuma buat nulis plan aja. Karena selama ini saya buat list di kertas sisa, mesti buat garis dulu kalo mau nulis, dan sering ketelesut kertasnya wkwk. Alhasil saya coba lihat-lihat video di youtube gimana buat planner yang efektif. Etapi malah nyasar dan gemash sendiri sama planner yang art-nya bagus banget. Channel lavendaire yang sering saya buat inspirasi tentang daily life menghasut saya ngga sekedar bikin to-do-list tapi malah buat juga list-list lainnya mulai dari booklist, meallist, sampai goal. Ditambah lagi stalking planner yang aneh-aneh di instagram dan pinterest jadi bawaannya pengen bikin yang neglibatin pensil warna hmm. Cuma ya.. waktu dieksekusi hasilnya nggak sesuai yang ada di ig, youtube, atau pinterest wqwq. Maklum sisi art saya dalam ngegambar kurang bagus.

Jadinya bukan malah efektif tapi nambah-nambahin waktu buat bikin pfft. Sampai saya nemuin planning digital yang efektif. Awalnya saya iseng carikan buat nulis list lomba yang pengen saya ikuti. Karena banyaknya informasi lomba yang saya dapat, ngebuat saya bingung dan mudah lupa kalo mau ikutan lomba. And finally saya nemu aplikasi Dreami Planner di playstore. Well ini bukan promosi atau saya dibayar ya.. lepas dari itu semua saya cuman mau berbagi kemudahan aja wqwq.


Selain nggak mudah hilang, bisa dibawa ke mana-mana karena pegangan kita mesti hp mulu kan. Kalau ada plan baru atau baru keinget bisa langsung cepet-cepet dicatat. Kalau udah selesai langsung checklist dah. Enak kan... Designnya lucu-lucu sederhana tapi efektif dan sudah cukup lengkap buat kebutuhan to-do-list. Tampilannya bisa dilihat per hari, per minggu, atau per bulan. Kita bisa lihat rencana plan dalam waktu seminggu atau sebulan. Bahkan nulis a big goal di awal tahun bisaaa lhooo yang kalian tuangkan tiap bulan. Misal bulan ini pengen ngebuild habbit ini, bulan depan mau belajar bahasa Esperanto. Jadi lebih visoner dah hidup kita. Misal ada rencana di bulan depan langsung aja catat pada bagian bulan depan. Kalau dicatat di kertas kan kita mesti buat dulu yang khusus bulan depan, kalau males bikin kan kita bisa kelupaan plan itu dan bisa aja hilang waktu udah buat. Enak lagi kita nggak lupa buat nyiapin target jangka panjang itu. Misalkan bulan depan ada essay yang harus dikumpulin, artinya bulan sekarang kudu nyicil baca buku perpus, jadi nggak dadakan. Ngga ketinggalan reminder yang buat ngingetin kita loh. Sempurna apa coba diingetin segala. Bisa juga pilah-pilah tanggal yang cocok yang nggak ada aktifitas terlalu padat buat janjian ketemuan sama doi #ups.
 







Saya udah cobain aplikasi ini selama satu bulan kemarin. Gegara Dreami Planner, Juli adalah bulan produktif saya selama liburan wqwq. Ngga jarang saya sering tidur sampai malem karena task yang belum kelar. Hmmm biasanya liburan jam 9 udah nyenyak dipeluk selimut. Dan hampir tiga kali juga saya pergi ke malang dalam satu bulan kemarin. Ampun sok orang penting banget wkwkwk. Dan karena aplikasi Dreamie Planner ini alhamdulilah beberapa target yang nggak pernah terealisasikan bisa terealisasikan dengan warbyasah.







Langsung lah cobain aplikasi ini buat kalian para planner-planner yang sedang mencari kebutuhan khusus planning haha. Kalau kalian ada informasi menarik terkait planning atau to-do-list bisa sharing ya di komen atau chat pribadi saya, biar nanti saya ulas di blog #ahay.





Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me
Hallo, I'm Devanda! Seorang pelajar absurd yang nyasar di platform digital bernama blog dan suka ngoceh random dalam bentuk tulisan. Yuk kepoin blog aku dan berteman, berdiskusi bersama lewat dm ig: @pandamonokurobo atau drop ur email on devancpn30@gmail.com [Klik gambar selengkapnya]

Klik Follow dong biar seneng

Blogger Perempuan

Follow Sosmedku dongs

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Postingan Populer

  • Me Time
    Salah satu hikmah yang saya ambil saat saya sedang sakit di bulan November 2019 adalah tentang me time. Selama saya sakit kan goler-go...
  • OSPEK Part II: Maba Rebel
    Hari kedua ospek di bulan Agustus di usung oleh fakultas. Yaaaa ospeknya begitulah. Aku jarang main-main sama temen sejurusan waktu sebe...
  • Tentang ‘tempat keberpihakkanku’
    Bagiku ‘tempat keberpihakkanku’ selalu ada yang menarik. Mungkin bukan aku saja, beberapa orang yang belum (berani) memutuskan kebe...

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (41)
    • ►  November 2021 (5)
    • ►  September 2021 (2)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (1)
    • ►  May 2021 (25)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (1)
    • ►  January 2021 (1)
  • ►  2020 (75)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  August 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  May 2020 (19)
    • ►  April 2020 (15)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (27)
  • ►  2019 (19)
    • ►  August 2019 (1)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  June 2019 (2)
    • ►  May 2019 (1)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  March 2019 (1)
    • ►  February 2019 (1)
    • ►  January 2019 (11)
  • ▼  2018 (35)
    • ►  December 2018 (15)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  October 2018 (2)
    • ►  September 2018 (1)
    • ▼  August 2018 (4)
      • Aku dan Purbakala: Perjalanan Tinta yang belum ber...
      • Perempuan yang tak terdefinisikan
      • Dreamie Planner, Aplikasi to-do-list
      • About Me
    • ►  July 2018 (8)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (3)
  • ►  2017 (3)
    • ►  December 2017 (2)
    • ►  November 2017 (1)

Categories

  • #30daysBPN
  • cerita receh
  • Curhat
  • Event
  • life
  • Makanan
  • Opini
  • parenting
  • review
  • Sejarah
  • semester 1

Kenalan dulu dong

Devanda C.P.N
View my complete profile

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates